Surabaya (Antara Jatim) - Sutradara Film "Bid'ah Cinta" Nurman Hakim mengatakan film garapannya yang akan tayang serentak pada tanggal 16 Maret 2017 bercerita tentang pentingnya toleransi antarumat beragama.

"Film ini mengajak kita untuk ingat kembali tentang toleransi, menghargai perbedaan dan tenggang rasa kepada sesama yang mungkin saat ini sudah berkurang di masyarakat kita," kata dia saat roadshow film itu di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Selasa.

Namun Nurman menolak jika filmnya terinspirasi karena situasi yang berkembang di masyarakat saat ini. Dikatakannya, dia mulai terinsipirasi membuat film itu sejak tahun 2013 dan konsen pada isu-isu tentang Islam.

"Film ini bercerita tentang cinta yang terhalang perbedaan paham agama. Dikemas dengan ringan, film ini juga bernuansa humor," ujarnya.

Dia mengungkapkan sempat mendapatkan sejumlah komentar miring dari netizen setelah trailer-nya diunggah di media sosial. Banyak yang beranggapan bahwa film ini nantinya akan berisikan propaganda dan provokasi.

"Dalam dunia Islam sendiri muncul banyak paham yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti halnya kelompok militan dan bukan. Itu yang kita angkat. Terutama pesan-pesan toleransi yang terkandung di dalamnya," ujarnya.

Senada dengan Nurman, Artis Ayushita yang merupakan pemeren utama dalam film tersebut mengatakan film Bid'ah Cinta tidak berisi propaganda dan provokasi, namun sebaliknya, yaitu menekankan toleransi antarumat beragama.

"Film ini sudah ditulis sejak tahun 2015 dan syuting pada tahun 2016. Jadi sama sekali tidak terkait dengan isu yang saat ini berkembang," katanya.

Ayushita menjelaskan, dalam film ini dirinya berperan sebagai Khalida, seorang wanita yang jatuh cinta kepada Kamal  yang diperankan oleh Dimas Aditya. Namun Hubungan itu terbentur restu keluarga masing-masing lantaran punya pandangan berbeda soal praktik-praktik keislaman, seperti hal perayaan Maulid Nabi hingga tentang tahlilan.

"Itu yang memicu konflik karena ketika kita bertemu dengan perbedaan pilihannya ada dua, salah satunya bisa jadi konflik," ucapnya.

Ditanya soal kesulitan dalam memerankan peran tersebut, dia mengatakan sangat menghindari terutama hal yang bisa memicu konflik. "Soal dialog sebenarnya merupakan tema sehari-hari. Tapi jika mengucapkan dengan nada yang salah dan informasi yang salah maka akan berbeda sekali kesannya. Jadi para pemain saling mengingatkan, terutama terkait kalimat itu tadi," katanya.

Selain Nurman Hakim dan Ayushita, dalam roadshow tersebut juga hadir salah satu pemeran dalam film tersebut yaitu Yoga Pratama dan penulis skenario Ben Shohib. Selain itu juga hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi, Rektor Uinsa Prof Abd A'la dan Mahasiswa Uinsa. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017