Jember (Antarajatim) - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto bersama Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel Arm Budi Eko Mulyono memantau penyerapan gabah Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Bulog diminta untuk membeli gabah petani termasuk yang kualitasnya di luar ketentuan karena Menteri Pertanian sudah menginstruksikan hal itu kepada Bulog pusat," kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumarjo Gatot Irianto di sela kunjungannya melihat panen Kelompok Tani Sumber Kasih di Desa Karang Sono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

Menurutnya Bulog harus membeli gabah petani secara langsung, meskipun ketika musim hujan banyak kadar airnya tidak bisa dibawah 25 persen dan kemungkinan menjadi 25-35 persen dengan kotoran sebesar 15 persen.

"Gabah petani itu harus dibeli sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700 per kilogram, sehingga dalam hal ini pemerintah hadir untuk membantu petani dengan meinta Bulog membeli langsung gabah, bukan membeli beras," tuturnya.

Ia mengatakan pemerintah adalah milik rakyat, sehingga meskipun Bulog membeli gabah dengan kualitas dibawah ketentuan, maka tetap saja pemerintah dan Bulog mendapatkan keuntungan.

"Kualitas gabah Kelompok Tani Sumber Kasih di Jember ini cukup bagus, sehingga perkembangan kualitas produksi dan panennya semakin baik kadar airnya, serta gabahnya menjadi mentes bernas berkat hasil kerja keras rekan-rekan TNI bersama penyuluh Dinas Pertanian patut diapresiasi," katanya.

Sementara Komandan Korem 083/Baladika Jaya (Bdj) Kolonel Arm Budi Eko Mulyono mengatakan perkembangan program ketahanan pangan di wilayah Korem 083/Baladikajaya itu meningkat cukup signifikan karena semuanya bekerja, bukan hanya karena perintah dari atas, tetapi panggilan hati.

"Jadi kita semua bergerak untuk membantu rakyat, tidak hanya sebatas cukup, tetapi kita harus bisa ekspor karena saat ini kita telah mampu mengekspor sebanyak 100.000 ton, sedangkan yang sudah terkirim 10.000 ton," katanya.

Ia mengatakan peningkatan produksinya hampir 100 persen dengan target-target yang sudah diberikan dari Kementerian Pertanian yang terus naik dan adanya cuaca ekstrem diharapkan tidak mempengaruhi target yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Beberapa daerah mengalami bencana banjir, namun sisi lain anugerah Tuhan dengan kondisi cuaca hujan ini dapat dimanfaatkan, sehingga yang biasanya tanam dua kali dalam setahun, kini bisa tanam tiga kali dan seterusnya," ujarnya.

Kelompok Tani Sumber Kasih akhirnya menyetujui untuk menjual hasil panennya seluas 3,31 hektare dengan produksi sekitar 7 ton untuk setiap hektare nya dengan harga sesuai HPP gabah kering sawah sebesar Rp3.750 per kilogram kepada Bulog Sub Divre XI Jember.

Bahkan dalam kesempatan itu Dirjen Tanaman Pangan Kementan yang memberikan uang muka sebesar Rp10 juta kepada kelompok tani dan sisa pembayarannya setelah perhitungan hasil panen secara keseluruhan.

Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Kementan dan Korem 083/Bdj didampingi oleh Kepala Staf Kodim 0824 Jember Mayor Inf Robertus Ardha; Kasi Ter Korem 083/Bdj Letkol Inf Bambang H; Pasiter Korem 083/Bdj Mayor Inf Santiko; Kepala Bulog Sub Divre Jember M. Khozin beserta staf; Kepala Dinas Pertanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember Maskur.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017