Sidoarjo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendukung kegiatan penanaman pohon di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) supaya tidak terjadi banjir.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di Sidoarjo, Rabu mengatakan Gedung Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Brantas Sampean di Sidoarjo ini dapat dijadikan sarana pengembangan sekaligus penjaga DAS agar tidak terjadi banjir. 

"Kami mendukung dan berharap kampanye penanaman pohon yang dilakukan akan menjaga kelestarian lingkungan, terutama daerah aliran sungai," katanya saat peresmian kantor BPDAS-HL.

Sementara Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hilman Nugroho mengatakan pembangunan gedung BPDAS-HL Brantas Sampean dibangun dari keinginannya untuk menjadikannya miniatur Gedung Manggala Wana Bhakti. 

"Keberadaan Gedung Manggala Wana Bhakti di Jakarta yang telah berumur 30 tahun masih disegani dan dihormati. Gedung BPDAS-HL Brantas Sampean didesain secara khusus dan dijadikan kantor UPT BPDAS-HL terbaik di Indonesia," katanya.

Dirinya berharap, gedung tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. 

"DAS bukanlah daerah kiri kanan sungai. Tetapi DAS adalah seluruh wilayah daratan yang mempunyai fungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan secara alami sampai ke danau maupun laut," katanya. 

Ia menjelaskan, DAS di Jawa Timur adalah Daerah Aliran Sungai Brantas dan di Indonesia ada 17 ribu DAS serta ada 118 DAS yang mengalami kritis.

"Upaya perbaikan DAS terus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memperbaiki lingkungan melalui gerakan penanaman pohon," katanya.
 
Untuk itu, dirinya meminta kerja sama gerakan penanaman pohon yang sudah dilakukan dapat ditindak lanjuti oleh masyarakat. 

"Budaya menanam pohon sejak dini dapat tumbuh di masyarakat. Dengan begitu upaya perbaikan lingkungan dan kelestarian lingkungan dapat tercipta," katanya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman gerakan penanaman pohon bersama masyarakat, oleh Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung dengan ketua PWNU Jawa Timur, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur serta Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 

Penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan Kepala BPDAS-HL Brantas Sampean dengan Kepala Kantor Wilayah kementerian Agama  Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo dan Kepala kantor Kementerian Agama Sidoarjo.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017