Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Naim mendorong Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mulai menciptakan produk yang masuk industri setelah berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

Ditemui usai acara "kick off" PTN-BH di kampus ITS di Surabaya, Rabu, Naim mengatakan selain produk yang masuk ke industri, peningkatan kerja sama dengan industri juga harus dilakukan agar mudah menyalurkan mahasiswa magang.

“Dengan itu hal-hal baru di dunia industri bisa terpantau, dan alumni ITS juga bisa terserap dengan baik. ini juga upaya memasukkan PTN masuk dalam PT 600 besar di dunia. Karena reputasi di dunia industri meningkat,” katanya.

Dia menekankan menjadi PTN-BH itu bukan privatisasi atau komersialisasi. Namun, kata dia, PTN-BH bisa menentukan jurusan yang dibutuhkan dan dibuka secara mandiri tanpa perizinan Kemenristekdikti.

“Dengan status Badan Hukum otonominya akan bertambah, komitmen Negara/Pemerintah tetap dan meningkat misalnya dari sisi anggaran. Terutama dalam memanfaatkan program-program yang ada di Kementerian,” kata dia.

Hal-hal krusial lainnya yang harus diperhatikan oleh PTN BH, menurutnya, antara lain reputasi akademik, jumlah dosen, jumlah penelitian dosen dan dikutip oleh peneliti lain, mahasiswa internasional, pertukaran mahasiswa.

“Dengan otonomi yang dimiliki PTN-BH, diharapkan lebih cepat berkembang dan inovatif, jangan lupa diikuti dengan tata kelola yang baik, saya yakin ITS dapat melakukannya,” ujarnya.

Sementara itu Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan dengan mendapat predikat PTN-BH, pihaknya telah melakukan perubahan manajemen dan struktur pengelolaannya disesuaikan agar bisa melakukan pengelolaan secara mandiri.

"Acara kick off sebagai PTN-BH ini untuk meningkatkan kualitas, baik secara institusi maupun sumber daya," kata dia.

Dia menambahkan, acara ini digagas dimaksudkan untuk semakin mempererat tujuan bersama ITS sebagai PTN-BH. Apalagi banyak target yang harus diraih dengan predikat PTN-BH.

“Apa yang kami lakukan ke depan adalah hal yang harus dihadapi. Terutama perubahan abad informasi menjadi abad inovatif, perubahan gaya hidup, perubahan generasi dimana generasi kreatif akan tumbuh pesat, atas dasar itu perubahan ITS menjadi PTN-BH sangat menentukan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, pada tahun 2017 ini akan dilakukan implementasi program dan monitoring ITS sebagai PTN-BH. Pastinya peningkatan publikasi internasional yang saat ini ITS sudah memiliki publikasi terindeks scopus dengan jumlah sekitar 600 lebih.(*)
Video oleh: Hanif N 

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017