Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan pembangunan 25 ribu rumah sejahtera tapak (RST) yang sasarannya bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada 2017.

"Sampai saat ini masih terealisai sekitar 8.000 unit dan tahun ini targetnya selesai hingga 25 ribu unit," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di sela menerima kunjungan DPD Real Estate Indonesia Jatim di Surabaya, Senin.

Target program ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo Tahun 2016 lalu untuk membangun satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kami punya pekerjaan rumah untuk memenuhi target 25 ribu tersebut. Padahal RST ini sudah ada kebijakan tentang kemudahan uang muka dan perizinan yang selama ini juga masih terkendala," ucapnya.

Kendala tersebut, kata dia, karena belum semua daerah tahu tentang kebijakan perizinan baru sehingga perlu adanya sosialisasi terkait hal ini.

Masalah rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah di Jatim sendiri sudah ada program rumah tidak layak huni (RTLH), kemudian di Jatim juga ada Tim Percepatan yang mengatasi," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

RST ini merupakan rumah dengan tipe 36/60 dengan target harga Rp123 juta untuk Provinsi Jatim, dengan kenaikan harga 5-7 persen per tahun, uang mulanya Rp1 juta dengan angsuran Rp800 ribu per bulan selama 15 tahun.

Sementara itu, Ketua DPD REI Jatim Happy Gunawarman mengakui terdapat kendala yang ditemui pengembang terutama di kabupaten/kota, padahal satu sisi pemerintah sudah mendukung melalui kebijakan Peraturan Presiden dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.

"Kendalanya di perizinan, yang sebenarnya disingkat menjadi 44 hari. Tapi di lapangan sering terkendala perizinan berbelit-belit. Kami minta agar ada sinkronisasi dari Pemerintah Pusat dan Daerah," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa daerah di Jatim yang sudah siap untuk mengembangkan RST ini di antaranya Madiun, Kediri, Jember dan Banyuwangi. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017