Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta pedagang tidak lagi memakai "Styrofoam" untuk tempat makanan, sebab bahan itu sulit terurai.

"Untuk pengsuaha makanan jangan gunakan 'Styrofoam', karena sulit untuk dihancurkan. Untuk makanan, bisa dari kertas dan jangan gunakan plastik berlebihan," katanya dalam acara hari peduli sampah nasional di Taman Sekartaji, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengatakan, masalah sampah tidak bisa hanya dipikirkan oleh Pemkot Kediri, melainkan masyarakat juga harus terlibat. Untuk itu, pemkot pun berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Volume sampah di Kota Kediri cukup besar, dimana setiap hari bisa hingga 120 ton sampah, dengan beragam jenis. Sampah itu berasal dari rumah tangga, industri, maupun dari perhotelan. 
     
Pihaknya mengakui, belum semua masyarakat masih belum sadar lingkungan. Jika lingkungan jelek, membuat air tanah menjadi jelek, dan tempat tinggal pun menjadi tidak nyaman.
     
Ia pun mengingatkan bahwa lingkungan itu bukan hanya saat ini saja, melainkan ke depan, masih ada anak dan cucu yang juga tinggal, sehingga dengan adanya kesadaran masyarakat, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi keluarga ke depan. 
    
"Kalau lingkungan rusak, jelek, air tanah jgu jadi jelek. Jadi, masalah lingkungan itu juga masalah sosial, jika lingkungan rusak jadi masalah sosial," ujarnya. 
    
Wali Kota juga menambahkan, bank sampah di Kediri semakin maju. Hal itu terbukti dengan volume sampah di masyarakat yang semakin berkurang, karena dikelola bank sampah, baik sampah organik maupun anorganik.
     
Namun, ia menegaskan ke depan pemerintah kota akan berupaya memberikan masih pencacah, sebagai upaya lebih memudahkan pengolahan sampah di bank sampah. 
     
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Roni Yusiannto menambahkan acara ini memang sengaja dilakukan dan melibatkan banyak lembaga, mulai dari komunitas peduli sampah, pengelola bank sampah, mahasiswa, maupun masyarakat luas.
     
"Kami juga mengadakan beragam acara, misalnya memungut sampah bersama, menukar sampah yang dikumpulkan dengan bahan pokok, maupun peragaan busana," katanya.
     
Ia berharap, dengan acara ini, masyarakat akan lebih sadar lagi untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat. Penggunaan sampah bisa diharapkan bisa lebih ditekan. (*)
Video oleh: Asmaul H

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017