Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur
meraih gelar doktor ekonomi Islam setelah menjalani sidang terbuka S3
Ilmu Ekonomi Islam di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin.


Asman meraih gelar tersebut setelah disertasinya yang berjudul
"Pengaruh Belanja Modal Pemerintah dan Investasi Swasta terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Tenaga Kerja Terserap Serta Kesejahteraan
Rakyat di Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau dalam Perspektif
Islam" lulus dengan predikat "sangat memuaskan" dan memperoleh IPK 3.98.


Ditemui usai sidang, Asman mengatakan, untuk menyelesaikan studi S3
ini tidaklah mudah. Selama kurun waktu enam tahun enam bulan dirinya
harus bolak-balik Jakarta-Surabaya untuk menjalani studi.

"Alhamdulillah. Dengan gelar ini menjadi satu tanggung jawab yang
tidak berhenti di saya. Ke depan prospek ekonomi Islam ini memang nanti
akan menjadi suatu pertumbuhan yang luar biasa," kata dia.


Asman mengatakan, ada tantangan besar yang dihadapi Indonesia pada
bidang Ekonomi Islam. Tantangan tersebut adalah bagaimana menciptakan
pelaku-pelaku di bidang ekonomi Islam sehingga dengan sendirinya bisa
mengikuti perkembangan yang ada di dunia.


"Inggris walau bukan mayoritas masyarakat Islam, tapi pusat ekonomi
Islam ada di sana. Ini tantangan yang luar biasa buat saya," kata
Asman.


Asman berharap perkembangan studi ilmu ekonomi Islam harus terus
diperhatikan mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki kesempatan
untuk merealisasikan konsep ekonomi Islam.


"Pengembangan ilmu berikutnya yang tidak boleh putus adalah
bagaimana hasil studi ini bisa menjadi acuan ke depan agar perkembangan
ekonomi Islam betul-betul terealisasi di Indonesia," ujar Asman.


Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih menjelaskan, MenPAN-RB
mendaftar S3 di Unair ketika belum menjadi menteri. Asman mendaftar pada
tahun 2010.


"Yang membuat perkuliahan S3 beliau menjadi lama adalah dalam
pembuatan disertasi. Tahapan yang dilalui cukup panjang. Mulai dari
pembuatan proposal, penelitian, hingga menjadi disertasi," kata dia.


Dalam sidang tersebut, Asman diuji oleh sepuluh penguji. Sidang
dipimpin oleh Rektor Unair Prof M Nasih. Para penyanggah di antaranya
Prof Dr Suroso Imam Zadjuli sebagai promotor, Prof Ali Mufrodi sebagai
ko-promotor, Prof Muslich Anshori dan Prof Djoko Mursinto.


Selain mereka, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga menjadi menguji disertasi yang ditulis Asman. (*)
Video oleh: Willy I

Pewarta: willy irawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017