Surabaya (Antara Jatim) - Rumah Sakit (RS) Husada Utama Surabaya memberikan edukasi kepada paramedis di Jawa Timur terkait penanganan terkini penyakit jantung koroner melalui seminar "Penanganan Terkini Penderita Penyakit Infark Miocard Akut dan Asuhan Keperawatannya", Minggu.

"Seminar ini bertujuan untuk memperluas wawasan paramedis terkait penanganan kepada pasien penderita jantung koroner. Penyakit jantung koroner sudah sedemikian banyak, maka kita belajar penenganan jantung koroner terbaru," kata Ketua Panitia dr Heru Widjono, di Surabaya, Jatim.

Dia mengatakan, saat ini penderita penyakit jantung sudah semakin banyak. Jika dulu hanya ada di peringkat tiga atau empat penyebab kematian, sekarang bergeser menjadi penyebab kematian terbanyak.

"Melalui penanganan yang terus diperbarui, kita, dokter atau paramedis bisa mencegah kematian pasien," ujar dia.

Antara medis dan paramedis, lanjut dia, merupakan kinerja yang sinergis. Diharapkan dengan edukasi yang baik, pelayanan kepada pasien di lini pertama (Poli Umum, Puskesmas, Dokter Umum) bisa lebih meningkat lagi.

Dalam seminar ini juga dibahas penyakit peserta yakni diabetes pada jantung koroner. Bagaimana penangan diabetes yang ada pada jantung koroner juga mencegah komplikasinya. Menurutnya, jika terdapat komplikasi maka akan mengurangi minat pasien untuk berobat.

Selain itu, penyakit pada jantung koroner biasanya tidak terdeteksi karena tidaka ada gejala yang tidak dirasakan tapi ada tanda-tanda. Untuk penanganannya bisa dimulai dari pencegahan. "Jika awalnya dari diabetes maka tangani dulu diabetesnya, begitu pula jika dari penyakit lain, baru setelah itu diobati," ujarnya.

Baru setelah itu dilakukan promotif yakni meningkatkan kesadaran masyarakat pada penyakit ini sehingga masyarakat menjadi peduli, sehingga insidennya bisa diturunkan.

"Saat ini kepedulian masyarakat lebih baik daripada sebelumnya. Tapi itu harus selalu kita tinggkatkan lagi kepedulian dari masyarakat itu. Sudah mulai baik," kata dia.

Dia menambahkan kepedulian itu bisa dimulai dari sendiri, dengan berolahraga secara rutin dan selektif dalam memilih makanan.

Dalam seminar ini mengahadirkan beberapa pembicara yakni dr Indro Harianto, dr Heru Widjono, dr Rurus Suryawan, Tatik Arsi Cahyo. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017