Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengimbau para petani untuk mengantisipasi peningkatan serangan hama padi seiring tingginya intensitas hujan selama beberapa pekan terakhir.
    
"Musim kemarau basah ini membuat petani bisa terus menanam. Namun itu juga berdampak rantai perkembangan hama tidak bisa diputus," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung Gatot Rahayu di Tulungagung, Minggu.
    
Ia menjelaskan, organisme pengganggu tumbuhan atau OPT berupa hama pada musim tanam 2017 akan terus terjadi.
    
Pasalnya, menurut Gatot hal itu ditandai dengan panjangnya musim hujan yang mengakibatkan hama terus berkembang sepanjang tahun.
    
"Untuk itu petani kita harus waspada," katanya.
    
Gatot menambahkan, serangan hama dipicu oleh pola tanam yang selalu beragam, seperti adanya petani yang masih mulai tanam namun disamping itu ada petani yang panen.
    
"Ada pula yang masih dalam proses penyemaian. Hal inilah yang memicu percepatan berkembangnya hama tanaman," kata Gatot.
    
Ia mengatakan, di Tulungagung hama yang sudah mulai muncul dan teridentifikasi merusak tanaman padi petani antara lain hama tikus, pengerek batang, wereng coklat, blast dan keong emas atau keong sawah.
    
Gatot mengaku sudah melakukan langkah-langkah penanganan ekstra, misalnya mengontril populasi wereng coklat.
    
Sebagaimana paparan sementara tim POPT Dinas Pertanian dan Holtikultura Tulungagung, sejauh ini tercatat ada lima kecamatan yang dilaporkan adanya wereng coklat.
    
Kelima daerah dimaksud adalah Kecamatan Rejotangan, Sumbergempol, Kalidawir, Boyolangu dan Besuki.
    
"Guna meminimalisir serangan hama, kami telah memberikan pestisida secara gratis kepada para petani," katanya.
    
Gatot menjelaskan, bantuan diberikan kepada 10 kelompok tani di lima kecamatan tersebut.
    
"Luasan setiap hari rata-rata 50 hektare kita lakukan penyemprotan," ujarnya.
    
Gatot menyatakan, hingga kini lahan pertanian serangan hama masih dalam kategori sedang dan masih bisa diatasi, dalam artian belum adanya laporan serangan hama yang mengakibatkan gagal panen.
    
"Kami akan terus melakukan pengendalian serangan hama, dengan memberikan arahan waktu penyemprotan serta pestisida yang digunakan," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017