Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017 yang rencananya digelar untuk pertama kalinya di Pantai Kenjeran, Kota Surabaya pada Februari 2017 hingga kini masih belum jelas.
     
Semula acara yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo tersebut dimajukan dari rencana semula yakni 21 Februari 2017 menjadi 16 Februai 2017. Namun tidak lama kemudian ada perubahan lagi, tanggal 16 Februari batal digelar dan dikembalikan pada rencana semula tanggal 21 Februari. 
     
Namun hingga 19 Februari ini belum ada penjelasan dari pihak berwenang jadi dan tidaknya acara itu digelar di Surabaya. Pihak Humas Pemkot Surabaya sendiri menyatakan belum bisa memastikan jadi atau tidaknya acara tersebut karena masih menunggu kabar dari pemerintah pusat. 
     
Meski demikian Pemkot Surabaya masih optimistis peringatan Hari Sampah Nasional tetap digelar di Surabaya dengan tetap dihadiri Presiden Joko Widodo pada pekan ketiga Februari 2017.
     
Pemkot Surabaya sendiri sudah melakukan upaya persiapan di dua titik yakni di kawasan pantai Bulak, Kenjeran dan Jambangan untuk rumah daur ulangnya.
     
Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, rapat koordinasi (Rakor) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah dilakukan dua kali. 
     
Pada rapat pertama, fokusnya merinci rangkaian acara, finalisasi rute perjalanan dan run down acaranya. "Pada rapat kedua ini kami menegaskan perihal sarana dan prasarana, pola pengamanan dan protokoler, juga rutenya," katanya.
     
Adapun yang menjadi pertanyaan kenapa peringatan Hari Sampah Nasional ditempatkan di Surabaya. Tentunya banyak faktor dan pertimbangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas hal itu.  
     
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjelaskan alasan dipilihnya Kota Surabaya sebagai lokasi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017  karena Presiden serta Kementerian LHK ingin menunjukkan contoh yang baik untuk kebersihan lingkungan, dengan Surabaya bisa dijadikan percontohan daerah lain.
     
"Selain itu, untuk kebersihan, kami selama ini rangking paling tinggi di Indonesia," ujarnya.

Apalagi, Kementerian LHK juga memberikan apresiasi positif kepada Kota Surabaya yang akan menjadi tempat pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional di Pantai Kenjeran. 
     
Hal ini dikatakan Direktur Pengelolaan Sampah Dirjen Persampahan dan Limbah B3 Kementerian LHK, R Sudirman pada saat rapat koordinasi peringatan Hari Peduli Sampah 2017 di Ruang Sidang Wali Kota, Balai Kota Surabaya, Jumat (10/2).
     
Ia mengatakan Kota Surabaya bisa menjadi contoh bagus bagi daerah lainnya dalam hal pengelolaan sampah. Utamanya adanya pusat daur ulang yang ada di kawasan Jambangan. 
     
"Surabaya kotanya bagus. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) nya juga bagus. Wali kotanya juga punya prestasi bagus," ujar R Sudirman.

Tidak hanya itu, pengelolaan sampah rumah tangga yang berhasil guna di Kampung Jambangan Surabaya sudah tidak asing lagi di Surabaya. Hal ini bisa dilihat dari para ibu-ibu di Jambangan yang beramai-ramai mengembangkan kerajinan dari bahan sampah plastik (daur ulang). 
     
Berbagai contoh kerajinan dari bahan daur ulang sampah plastik telah berhasil beliau ciptakan ibu-ibu di antaranya lampion, tempat sampah, selempang, vas bunga, toples, apel gantung, tikar, baju, bunga dan masih banyak lagi. Semua hasil kerajinan itu dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau mulai Rp15 ribu hingga ratusan ribu rupiah tergantung tingkat kesulitannya.
     
Mereka juga cukup kreatif dengan penggunaan sampah daur ulang yang diubah menjadi gaun indah. Bahkan sempat digelar fashion show busana daur ulang yang dikemas dalam Lomba Kreativitas Busana Daur Ulang Arie Award di Surabaya. Sekitar 100 perempuan Surabaya mengikuti fashion show dengan menggunakan busana daur ulang yang bahan-bahannya terbuat dari barang bekas maupun sampah anorganik atau kemasan plastik.
     
Yang juga menarik, sisa dapur rumah tangga mereka juga tak dibuang begitu saja. Mereka mengolahnya kembali hingga menjadi kompos untuk pupuk tanaman hias atau bahkan sayuran yang mereka tanam di halaman rumah. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017