Malang, (Antara Jatim) - Tim Singhasari SuperMileage Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lolos verifikasi dan melaju ke Singapura untuk mengikuti kontes mobil hemat energi atau Shell Eco Marathon 2017 tingkat Asia.

Pembimbing tim Singhasari SuperMileage UMM Iis Siti Aisyah, Jumat mengemukakan untuk merancang mobil listrik purwarupa dengan desain aerodinamis, "stylish", ringan, dan transmisi khusus ini dibutuhkan waktu sekitar lima bulan (Oktober 2016-Februari 2017).

"Untuk lolos di ajang bergengsi di Asia ini memang tidak mudah, ada fase-fase yang harus kami tempuh dan semua dilakukan secara 'online' (dalam jaringan). Yang menentukan lolos tidaknya karya dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air maupun luar negeri ini  adalah tim dari Shell," urai Iis.

Menyinggung target di ajang tersebut, manajer team Abdul Qowi mengaku paling tidak bisa finish di posisi ketiga, sebab pada tahun sebelumnya yang digelar di Kenjeran, Surabaya, tim dari UMM menempati posisi keempat. "Kualifikasi dan prototype mobil kami sudah ditingkatkan perangkat dan kecepatannya. Harapan kami bisa memperbaiki peringkat," ujarnya.

Untuk saingan terberat dari Tanah Air adalah universitas Pendidikan Indonesia (UPI). "Meski ada saingan terberat, kami akan berupaya maksimal untuk memperbaiki peringkat, paling tidak masuk tiga besar," urainya.      

Team Singhasari SuperMileage UMM dimanajeri Abdul Qowi dan beranggotakan Yudho Terial Panji, Intan Maharani, Ali Mahfud, Fikri Akbar, dan Afriansyah. Mereka adalah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro UMM.

Spesifikasi mobil Singhasari Supermileage UMM adalah, bodi dan "chasis" menggunakan "welded alumunium bar" yang dipadu dengan bodi dari fiberglass. Penggerak menggunakan listrik BLDC dengan daya 250 watt dan rpm maksimum 300, sedangkan sistem transmisi adalah sistem rancangan khusus "sprocket" dan rantai.

Sumber tenaga primernya adalah baterai Lifepot4 dengan daya 38 volt dan kapasitas 10 Ah, sedangkan baterai penunjang adalah baterai lithium polimer dengan daya 12 volt dan kapasitas 5,6 Ah.

Selain UMM, kampus di Malang yang bakal berlaga di ajang yang sama (Shell Eco Marathon) 2017 di Singapura pada 16-19 Maret itu adalah tim Apatte Aristo 62 dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Menjadi salah satu tim perwakilan Indonesia di Shell Eco Marathon Asia (SEM) untuk ketiga kalinya, Tim Apatte Aristo 62 menetapkan standar kompetisi internasional sejak awal. Pengalaman meraih penghargaan pada 2 kompetisi sebelumnya, memberi kesiapan tersendiri bagi Tim Jurusan Teknik Mesin ini. (*)
Video oleh : Endang S

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017