Kediri (Antara Jatim) - Perubahan cuaca yang cukup ekstrem memengaruhi kunjungan kalangan
wisatawan yang datang ke Gunung Kelud, di Kecamatan Ngancar, Kabupaten
Kediri, Jawa Timur.


"Perubahan cuaca tentunya berpengaruh. Biasanya ditutup lebih
awal," kata koordinator petugas di kawasan wisata Gunung Kelud Gunawan
di Kediri, Rabu.


Ia mengatakan biasanya di Gunung Kelud buka hingga pukul 17.00 WIB.
Namun, jika kondisi cuaca tidak memungkinkan bisa lebih awal, misalnya
pukul 14.00 WIB.


Pihaknya pun mengatakan, tingkat kunjungan saat ini masih ramai.
Terlebih lagi saat libur, baik saat akhir pekan maupun libur nasional.


Dalam sehari, jumlah kunjungan bisa sampai ratusan orang, bahkan
hingga lebih dari 1.000 orang. Mereka juga berasal dari berbagai daerah
yang sengaja berkunjung ke wisata Gunung Kelud.


"Ini Alhamdulillah ramai. Setiap hari selalu dipadati pengunjung.
Biasanya, yang paling ramai saat akhir pekan atau saat libur seperti
ini," katanya.


Ia mengatakan tingginya jumlah kunjungan ini menunjukkan bahwa
Gunung Kelud masih menjadi tujuan wisata yang diminati pengunjung.
Erupsi yang terjadi pada Februari 2014 tidak membuat masyarakat takut
untuk datang ke Kelud.


Sementara itu, saat ini proses pembersihan di areal puncak Gunung
Kelud masih terus dilakukan oleh petugas. Mereka berupaya membersihkan
material yang memadati, salah satunya di bagian terowongan ke Kelud.


Wisatawan juga tidak diizinkan untuk memasuki kawasan puncak.
Pengunjung dibatasi sekitar 2 kilometer tidak diperbolehkan masuk, namun
mereka bebas untuk berkunjung ke jalur menuju gunung tersebut.


Walaupun Gunung Kelud erupsi pada Februari 2014, saat ini perubahan
sudah mulai terjadi. Tanaman yang sempat rusak karena terkena awan
panas saat ini sudah mulai tumbuh, sehingga suasana serta jalur menuju
ke gunung tersebut sudah mulai nampak berwarna hijau.


Selain itu, di jalur menuju ke gunung itu juga dipadati dengan
penjual. Warga banyak mendirikan warung yang menjual aneka makanan serta
minuman. Selain itu, mereka juga menjual aneka oleh-oleh, misalnya buah
nanas, duren, maupun apukat. Buah-buahan itu banyak yang tumbuh di kaki
Gunung Kelud.


Di "Rest area" atas, pengunjung juga banyak berfoto "Selfie`.
Pemandangan di gunung yang masih dipadati dengan sisa erupsi material
Gunung Kelud menarik bagi pengunjung menjadi tempat berfoto.


"Ini saya datang ke Kelud ingin wisata. Saya juga ingin melihat
langsung kondisi gunung itu yang terbaru, sejak erupsi tiga tahun lalu,"
kata Ana, salah seorang pengunjung. (*)
Video oleh : Asmaul C

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017