Kediri (Antara Jatim) - Dinas Sosial Kota Kediri menegaskan jumlah warga penerima raskin di Kota Kediri, Jawa Timur, pada 2017 ini naik dari semula hanya sekitar 12 ribu warga menjadi sekitar 15 ribu warga.
     
"Total penerima ada sekitar 15 ribu. Kalau dari pusat hanya sekitar 12 ribu, sedangkan sisanya itu dibantu dari Kota Kediri," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto di Kediri, Jumat.
     
Ia mengatakan, pemerintah daerah memang mempunyai kebijakan untuk membantu warga miskin yang belum terdata di pusat. Mereka dibantu dengan dana bantuan dari APBD Kota Kediri.
     
Pihaknya menyebut, warga yang mendapatkan program raskin akan mendapatkan kartu elektronik "E-Voucher". Di kartu itu diberikan saldo sebesar Rp110 ribu yang bisa dimanfaatkn untuk membeli bahan pokok.
     
Untuk warga yang tidak masuk dalam data pemerintah pusat, Triyono mengatakan mereka juga mendapatkan alokasi yang sama. Namun, untuk awal mereka masih mendapatkan bantuan langsung, bukan memanfaatkan E-Voucher.
     
"Maunya Pak Wali Kota juga nontunai untuk yang tidak masuk di pusat, jadi mereka juga terima e-voucher, tapi ini masih dibahas lagi," katanya.
     
Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan rencana untuk pemberian kartu tersebut. Sesuai dengan informasi dari pusat, rencananya tanggal 17 Februari 2017, dana untuk warga tersebut sudah cair. Untuk selanjutnya, dana itu akan diberikan pada warga sesuai dengan identitas yang dimiliki.
     
Untuk pemberian, pihaknya mengatakan rencananya akan dilakukan di kantor kecamatan, namun secara teknis mendetail hal tersebut masih dikoordinasikan dengan seluruh instansi yang terkait.
     
Sementara itu,  Kepala Bulog Subdivre Kediri Rachmat Syahjoni Putra menegaskan pihaknya hanya menunggu koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Kediri terkait dengan rencana pencairan bantuan untuk warga tersebut.
     
"Kami masih menunggu data dari pemerintah daerah, nanti dinas sosial yang menangani," katanya.
     
Pihaknya juga mengatakan, untuk stok masih mencukupi, termasuk yang akan dimanfaatkan untuk raskin tersebut. Jika sudah ada surat resmi dari pusat serta data resmi dari dinas sosial, pihaknya bisa langsung koordinasi dan mendistribusikan bahan pokok tersebut.
    
Penyerapan pada Januari 2017 lalu sudah sekitar 43 ribu ton dan stok tersebut juga mencukupi hingga lima bulan ke depan. Stok itu juga terus bertambah, mengingat sejumlah daerah sedang persiapan untuk panen raya.
    
Bulog Kediri menargetkan penyerapan beras pada 2017 ini sampai 55 ribu ton. Target itu optimistis bisa terlampaui, mengingat musim tanam yang baik. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017