Malang, (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagaakerjaan Cabang Malang membidik sekitar 2.000 juru parkir yang ada di wilayah Kota Malang sebagai peserta baru berbagai program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan.
    
Kepala BPJS wilayah Malang Sri Subekti di Malang, Jawa Timur, Rabu mengemuakkan pada awal Februari ini pihaknya sudah mulai bergerak untuk menyasar ribuan tukang parkir di Kota Malang untuk memenuhi sebagian dari target sebanyak 40 ribu dari total target keseluruhan pada tahun ini.
    
"Ada sekitar 2.000 lebih tukang parkir yang akan kita sasar untuk bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan. Ya itu kan juga membantu mereka untuk meminimalisasi jika nantinya ada kecelakaan kerja atau hal lainnya yang mungkin terjadi, risiko kan selalu ada," urainya.
    
Ia mengemukakan jaminan yang diberikan nantinya ada dua jenis, yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dengan membayar premi sebesar Rp16 ribu per bulan. "Kami akan mengumpulkan para juru parkir di Kota Malang untuk diberi stimulus," katanya.
    
Dengan cara itu, lanjutnya, diharapkan jumlah peserta mandiri meningkat dan mereka menyadari bahwa jaminan sosial itu juga merupakan hal penting. Stimulus yang diberikan nantinya bisa berupa keringanan dalam membayar premi atau pembebasan pembayaran premi beberapa bulan ke depan.
    
Akan tetapi, kata Subekti yang akrab dipanggil Beti tersebut, selepas itu harus bayar sesuai aturan. "Sekarang kami masih menyusun teknisnya," ucapnya.
    
Terkait dengan sasaran para juru parkir ini, lanjutnya, pihaknya nanti juga akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, sebab Dishub pasti mempunyai data para juru parkir yang resmi atau membentuk tim sebagai koordinator untuk pendataan.
    
Menyinggung keberadaan juru parkir yang tidak resmi, Beti mengatakan mungkin bisa mengurus agar resmi dulu. "Atau mungkin ada cara lain yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, kami akan bahas terkait sistem dan teknisnya bagaimana," kata Beti.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017