Batam, (Antara) - Tim Disaster Victim Identification Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Jumat pagi, kembali memulangkan tiga jenazah TKI korban kapal tenggelam di Johor yang ditemukan di Bintan dan Batam ke Jawa Timur.
"Pagi tadi sudah dilepas dari RS Bhayangkara pukul 06.30 WIB menuju Bandara Hang Nadim untuk dikirim ke keluarga masing-masing," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S. Erlangga di Batam, Jumat.
Sebanyak tiga jenazah yang akan diserahkan pada keluarga itu, adalah Saifur Rohman (37) beralamat di Sukodono RT004/002 Desa Sukodono, Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang merupakan jenazah berlabel 004.
Jenazah teridentifikasi dari data dental, rekam medis, dan properti yang digunakan dan sudah dikonfirmasi oleh keluarga korban bernama Komaliyah.
Selain itu, jenazah Wassalam, laki-laki usia 36 tahun asal Desa Punten Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura. Dasar identifikasi adalah data dental dan dikonfirmasi oleh Sitimah, istri korban.
Selain itu, jenazah Imam Mubarok, laki-laki 32 tahun beralamat Desa Payaman RT03/09, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur yang teridentifikasi dari data medis, dental, dan properti yang dikenakan serta sudah dikonfirmasi pada Anisaul, selaku adik korban.
"Ketiganya akan diterbangkan dari Hang Nadim Batam menuju Bandara Junda Surabaya, Jawa Timur selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga," kata dia.
Hingga saat ini, Tim DVI RS Bhayangkara Polda Kepri telah berhasil mengidentifikasi enam dari 20 jenazah yang ditemukan di perairan Bintan dan Batam.
Sebanyak tiga jenazah, diantaranya sudah dipulangkan terlebih dahulu ke Jawa Timur, Lombok (NTB), dan NTT. Sebanyak 14 jenazah lain masih dalam proses identifikasi.
Pada 23 Januari 2017, pukul 09.17 waktu setempat terjadi kecelakaan perahu (panjang kurang lebih 18 kaki) pembawa calon TKI di Tanjung Rhu, Mersing, Johor. Sejumlah jenazah dan korban selamat ditemukan di Johor.
Banyaknya korban ditemukan di Batam dan Bintan diduga karena saat itu memasuki musim angin utara sehingga jenazah terbawa arus hingga ke Kepri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pagi tadi sudah dilepas dari RS Bhayangkara pukul 06.30 WIB menuju Bandara Hang Nadim untuk dikirim ke keluarga masing-masing," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S. Erlangga di Batam, Jumat.
Sebanyak tiga jenazah yang akan diserahkan pada keluarga itu, adalah Saifur Rohman (37) beralamat di Sukodono RT004/002 Desa Sukodono, Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang merupakan jenazah berlabel 004.
Jenazah teridentifikasi dari data dental, rekam medis, dan properti yang digunakan dan sudah dikonfirmasi oleh keluarga korban bernama Komaliyah.
Selain itu, jenazah Wassalam, laki-laki usia 36 tahun asal Desa Punten Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura. Dasar identifikasi adalah data dental dan dikonfirmasi oleh Sitimah, istri korban.
Selain itu, jenazah Imam Mubarok, laki-laki 32 tahun beralamat Desa Payaman RT03/09, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur yang teridentifikasi dari data medis, dental, dan properti yang dikenakan serta sudah dikonfirmasi pada Anisaul, selaku adik korban.
"Ketiganya akan diterbangkan dari Hang Nadim Batam menuju Bandara Junda Surabaya, Jawa Timur selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga," kata dia.
Hingga saat ini, Tim DVI RS Bhayangkara Polda Kepri telah berhasil mengidentifikasi enam dari 20 jenazah yang ditemukan di perairan Bintan dan Batam.
Sebanyak tiga jenazah, diantaranya sudah dipulangkan terlebih dahulu ke Jawa Timur, Lombok (NTB), dan NTT. Sebanyak 14 jenazah lain masih dalam proses identifikasi.
Pada 23 Januari 2017, pukul 09.17 waktu setempat terjadi kecelakaan perahu (panjang kurang lebih 18 kaki) pembawa calon TKI di Tanjung Rhu, Mersing, Johor. Sejumlah jenazah dan korban selamat ditemukan di Johor.
Banyaknya korban ditemukan di Batam dan Bintan diduga karena saat itu memasuki musim angin utara sehingga jenazah terbawa arus hingga ke Kepri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017