Pasuruan (Antara Jatim) - Ribuan rumah yang ada di empat desa di dua kecamatan yakni Beji dan Bangil Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur terendam banjir menyusul tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah setempat selema beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan Bakti Djati Permana, Kamis mengatakan, ribuan rumah tersebut yakni di Desa Kedungringin, Kedungboto Kecamatan Beji dan juga Kalianyar dan Tambak di Kecamatan Bangil.

"Ketinggian banjir yang ada di wilayah tersebut bervariasi antara 30 centimeter sampai dengan 70 centimeter tergantung dari lokasi rumahnya," katanya.

Saat ini, pihaknya sudah memberikan bantuan berupa nasi bungkus kepada ribuan warga tersebut meskipun jumlahnya masih belum mencukupi.

"Tentunya ada skala prioritas warga mana yang mendapatkan jatah nasi bungkus tersebut. Namun, kalau masih belum kebagian dibantu oleh kepala desa masing-masing dengan memberikan mi instan," katanya.

Ia mengatakan, yang menjadi prioritas saat ini adalah permasalahan kesehatan supaya warga tidak sakit saat banjir ini melanda wilayah pemukiman warga.

"Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Wrati dan lokasi desa ini berada di hilir sungai tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi banjir yang terjadi di Pasuruan ini memang diperlukan penangangan secara komprehensif dari semua pihak mulai dari hulu sampai dengan hilir sungai.

"Harus bersama-sama menangani, karena di daerah hulu banyak yang menjadi alih fungsi lahan sehingga yang dirugikan adalah warga yang ada di hilir sungai," katanya.

Sebelumnya, banjir juga mengakibatkan jalur yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi di pantai utara sempat terputus sehingga para pengemudi harus memutar lebih jauh untuk menuju ke lokasi tujuan.

Banjir ini, terjadi di wilayah Kraton Pasuruan dengan ketinggian sekitar 50 centimeter sehingga membuat kendaraan tidak bisa melintas. Kemacetan beberapa kilometer tidak bisa dihindari akibat banjir ini.(*)

Video oleh : Umarul Faruq



Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017