Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggandeng Universitas Negeri Malang untuk membantu mengembangkan perekonomian, pendidikan, kepariwisataan dan basis-basis kemasyarakatan di kawasan pesisir Pantai Prigi yang sedang diproyeksikan menjadi kota maritim baru di Jawa Timur bagian selatan.
    
"Rencana kerja sama ini telah dibahas oleh Bupati Emil dan Wabup Arifin bersama tim perwakilan dari Universitas Negeri Malang, beberapa waktu lalu," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek Agus Wiyono di Trenggalek, Selasa.
    
Ia mengatakan, banyak hal dibahas dalam pertemuan dengan para guru besar UM tersebut, mulai rencana pendirian SMK Pariwisata yang bisa mengarah pada pendidikan "vocation" atau bahkan perguruan tinggi, rencana penataan kota maritim Prigi yang berpotensi besar bisa menghubungkan dua kota besar di Selatan Jawa, yakni Malang Raya dan Yogyakarta.
    
"Jadi Universitas Negeri Malang ini merupakan salah satu universitas yang selalu berhubungan dengan kita. Dalam hal ini, UM sudah menyatakan bersedia membantu kita mewujudkan sinergi pembangunan di berbagai pilar termasuk dari pendidikan tinggi, pemerintah, 'community base' dan juga dari segi bisnis," kata Wabup Trenggalek Mochammad Nur Arifin menjelaskan.
    
Ia mengatakan, sebelumnya pihak UM telah berkoordinasi internal, dan akan membantu Trenggalek dalam tiga hal, yakni penataan Pantai Prigi, pendirian lembaga sekolah tinggi pariwisata rintisan, serta bantuan penelitian dari dikti untuk melihat kondisi perairan di sekitar Pantai Bangkoan, Watulimo.
    
"Khusus untuk Universitas Pariwisata akan didahului dengan pendirian pendidikan vocational SMK maupun politeknik pariwisata. Nah ini sedang kita tunjuk lokasinya. Ada wacana tadi ingin membentuk semacam 'edutel' (education hotel). Edutel ini semacam hotel yang bisa menjadi kampus atau tempat study, namun juga ada tempat hotelnya," kata Arifin.
    
Wabup menambahkan, ada juga tawaran dari UM untuk menggelar semacam kegiatan  "outbond" bertema "I Camp" atau "International Camp".
    
"Dulu sudah pernah diadakan, sedangkan ini yang kedua. Nanti akan ada sekitar tujuh hari, yang akan ada tiga hari dua malam untuk tinggal di Trenggalek," paparnya.
    
Sesuai konsepnya, kata Arifin, penyelenggaraan acara berskala internasional itu nantinya akan melibatkan 50 negara, yang akan ada 100 peserta dari 50 negara.
    
"Nah ini merupakan tantangan bagi kita, sekaligus kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan Trenggalek pada dunia international," kata Arifin. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017