Gubernur Jatim Harapkan Infrastruktur Irigasi jadi Fokus Pertanian

Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengharapkan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi fokus utama pembangunan pertanian agar indeks pertanaman dan luasnya semakin meningkat.

"Irigasi ini memang masih menjadi persoalan di Jatim sehingga harus ada perbaikan," ujarnya di sela Rapat Koordinasi Pencapaian Target Tanam Padi Periode Januari-Maret 2017 di Makodam V/Brawijaya Surabaya, Kamis.

Turut hadir pada Rakor tersebut Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, sejumlah Bupati/Wali Kota dan Kodim se-Jatim.

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur mengatakan berbagai masalah terkait infrastruktur irigasi antara lain kerusakan 470 bendung-bendung irigasi dan pengelolaaan irigasi yang belum terpadu.

Selain itu, sawah irigasi yang gagal panen akibat bencana banjir rutin seluas sekitar 30.000 hektare di daerah Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan Madiun, serta menurunnya kinerja jaringan irigasi tingkat primer, sekunder, dan tersier akibat umur bangunan dan fungsi layanannya menjadi persoalan.

Tak itu saja, terdapat juga jaringan irigasi yang belum dikembangkan setelah berakhirnya pembangunan infrastruktur sumber daya airnya.

"Contohnya, Daerah Irigasi Bajulmati 1.000 hektare, Nipah 500 hektare, Bengawan Jero Lamongan (Intake Babat Barrage) 8.000 hektare, Mrican Kanan (Sal. Sek. Papar-Peterongan) 7.000 hektare, dan Bojonegoro Barrage (pompa) 10.000 hektare," ucapnya.

Karena itulah, lanjut dia, fokus utama pembangunan pertanian di Jatim adalah mengoptimalkan infrastuktur yang sudah ada, seperti perbaikan infrastruktur irigasi, dan bukan menambah bendungan-bendungan baru. 

Menanggapinya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku sepakat bahwa perbaikan saluran irigasi merupakan prioritas utama pembangunan pertanian karena Jatim telah membuktikan kinerja pertanian yang luar biasa.

Ia menegaskan segera berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk perbaikan infrastruktur irigasi di Jatim.

Sementara itu, pada kesempatan sama juga dilakukan salah satu program Kementerian Pertanian melalui Penandatanganan Pernyataan Kesanggupan Luas Tambah Tanam (LTT) antara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Kodim.

"Targetnya, Januari LTT di Jatim sebesar 424,178  hektare, Februari sebesar 235,227 hektare, dan Maret sebesar 322,917 hektare," katanya. (*)