Batam, (Antara) - Polda Kepulauan Riau membuka Posko Ante Mortem untuk mengumpulkan data dari keluarga untuk mengidentifikasi jenazah TKI yang kapalnya pada 23 Januari tenggelam di perairan Johor, Malaysia.
"Kami menyiapkan Posko Ante Mortem di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk membantu menggumpulkan data guna identifikasi jenazah korban kapal tenggelam," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Kamis.
Jika ada pihak yang merasa anggota keluarganya menjadi korban kapal yang diduga berlayar dari Batam menuju Johor itu, bis ke posko untuk diambil datanya sebagai bahan pembanding.
"Data-data yang masuk, akan kami kirimkan ke Johor Malaysia sebagai data pembanding guna mengidentifikasi korban yang belum teridentifikasi," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, Konjen RI di Johor Malaysia belum meminta bantuan Tim DVI Polda Kepri untuk mengidentifikasi secara langsung korban meninggal yang sudaah ditemukan.
"Tim kami sudah siap. Jadi, sewaku-waktu dibutuhkan akan langsung diberangkatkan ke Johor Malaysia," kata Erlangga.
Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir dari Johor hingga pukul 21.30 waktu setempat, jumlah korban meninggal 16 orang terdiri 9 laki-laki dan 7 perempuan.
Korban selamat yang ditemukan total 8 orang setelah ada tambahan dua orang lagi dengan rincian, satu laki-laki warga Malaysia, lima laki-laki WNI (1 Madura dan 4 Batam), dua perempuan WNI (1 Madura dan 1 Jatim).
Sementara korban yang teridentifikasi Maria Yuliana Reku (perempuan) asal Kabupaten Ende NTT. Tempat Tanggal Lahir Pauwawa, 16 Februari 1987.
Rasid bin Suwin, (laki) asal Kecamatan Banyuatas RT 1/3 Desa Telagah, Beringin Kuning, Kabupaten Sampang, Madura. Lambertus Luan, (laki-laki) asal Kabupaten Belu, NTT.
Sayyideh (perempuan), Sampang, 07 April 1983, alamat Dusun Jeteh Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Selanjutnya Hamidah (perempuan) asal Bangkalan Madura Jawa Timur. Sulistyowati asal Bojonegoro, Jawa Timur, dan Suana, Sampang, Madura.
Jenazah Sayyideh akan dipulangkan melalui penerbangan Kuala Lumpur, Jakarta, Surabaya. Selanjutnya Lambertus Luan dari Kuala Lumpur, Jakarta, Kupang, NTT.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami menyiapkan Posko Ante Mortem di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk membantu menggumpulkan data guna identifikasi jenazah korban kapal tenggelam," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Kamis.
Jika ada pihak yang merasa anggota keluarganya menjadi korban kapal yang diduga berlayar dari Batam menuju Johor itu, bis ke posko untuk diambil datanya sebagai bahan pembanding.
"Data-data yang masuk, akan kami kirimkan ke Johor Malaysia sebagai data pembanding guna mengidentifikasi korban yang belum teridentifikasi," kata dia.
Hingga saat ini, kata dia, Konjen RI di Johor Malaysia belum meminta bantuan Tim DVI Polda Kepri untuk mengidentifikasi secara langsung korban meninggal yang sudaah ditemukan.
"Tim kami sudah siap. Jadi, sewaku-waktu dibutuhkan akan langsung diberangkatkan ke Johor Malaysia," kata Erlangga.
Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir dari Johor hingga pukul 21.30 waktu setempat, jumlah korban meninggal 16 orang terdiri 9 laki-laki dan 7 perempuan.
Korban selamat yang ditemukan total 8 orang setelah ada tambahan dua orang lagi dengan rincian, satu laki-laki warga Malaysia, lima laki-laki WNI (1 Madura dan 4 Batam), dua perempuan WNI (1 Madura dan 1 Jatim).
Sementara korban yang teridentifikasi Maria Yuliana Reku (perempuan) asal Kabupaten Ende NTT. Tempat Tanggal Lahir Pauwawa, 16 Februari 1987.
Rasid bin Suwin, (laki) asal Kecamatan Banyuatas RT 1/3 Desa Telagah, Beringin Kuning, Kabupaten Sampang, Madura. Lambertus Luan, (laki-laki) asal Kabupaten Belu, NTT.
Sayyideh (perempuan), Sampang, 07 April 1983, alamat Dusun Jeteh Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Selanjutnya Hamidah (perempuan) asal Bangkalan Madura Jawa Timur. Sulistyowati asal Bojonegoro, Jawa Timur, dan Suana, Sampang, Madura.
Jenazah Sayyideh akan dipulangkan melalui penerbangan Kuala Lumpur, Jakarta, Surabaya. Selanjutnya Lambertus Luan dari Kuala Lumpur, Jakarta, Kupang, NTT.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017