Trenggalek (Antara Jatim) - Masyarakat nelayan di pesisir Watulimo Bangkokan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengembangkan destinasi wisata baru rumah apung sekaligus menjadi percontohan budi daya ikan kerapu di berlokasi perairan Pantai Bangkokan.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembang Raya Kacuk Wibisono, Selasa mengatakan, destinasi wisata baru rumah apung merupakan bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim yang pengelolaannya melibatkan masyarakat nelayan sekitar Pantai Bangkokan.     

"Sejak diresmikan pada Rabu (18/1) lalu, respon pengunjung cukup bagus. Saat awal dibuka saja wisatawan asal Sidoarjo langsung mencoba destinasi baru ini," kata Kacuk kepada wartawan.
 
Pantauan Antara, rumah apung berukuran 20 x 20 meter itu berdiri tidak jauh dari bibir pantai.  

Di dalam kolam apung perairan pantai itu merupakan keramba ikan, di mana berbagai fasilitas seperti peralatan menyelam, perahu dayung dan fasilitas lain manjakan pengunjung yang hadir.

Rumah apung ini dikelola oleh Pokmaswas Rembeng Raya Desa Tasikmadu Watulimo.  Secara bergantian komunitas ini menjaga dan menservis pengunjung yang hadir.

"Rencananya kita akan mengembangkan beberapa bangunan pada rumah apung ini, seperti rumah inap VVIP dan ruang pertemuan," ujarnya.

Menurut Kacuk, Pokmasas Rembeng Raya juga melakukan kegiatan konservasi dan transplantasi terumbu karang, apartemen ikan di beberapa spot, dan terumbu karang alami yang masih terjaga kelestariannya.

"Di sini pengunjung bisa menikmati snorkling pada beberapa spot yang kami sediakan," ujarnya.  

Khusus apartemen ikan, kata Kacuk, Pokmaswas Rembeng Raya telah menyebar 15 ribu benih ikan kerapu catang.

"Hasilnya, satu bulan disebar apartemen ikan ini bertambah penghuni salem secara alami," tandas Kacuk

Sementara untuk bekunjung ke lokasi rumah apung ini, wisatawan bisa menaiki perahu dari Pasir Putih ataupun Simbaronce diperlukan waktu 10 menit gunakan perahu untuk bisa mencapai rumah apung ini.

"Di rumah apung ini pengunjung bisa menikmati sorkling, naik perahu kano, berenang melihat ikan hias serta beberapa kenikmatan wisata lainnya," tutur Kacuk.

Ia menjelaskan, wisatawan yang ingin menaiki rumah apung dikenai biaya Rp10 ribu/orang/jam, wahana perahu kano Rp10 ribu/orang/jam, snorkling beserta alat perlengkapannya Rp10 ribu/orang/jam.

Sedangkan untuk ke apartemen ikan pengunjung hanya merogoh kocek Rp. 10.000/orang/jam ditambah satu pemandu untuk minimal lima wisatawan sehingga total biaya wahana wisata apartemen ikan Rp50 ribu sekali kunjungan.

"Bila ingin menikmati sensasi lainnya pengunjung bisa mengunjungi pulau Kalong (kelelawar besar) yang tidak jauh dari rumah apung ini, lima menit perjalanan perahu dengan biaya sewa perahu Rp700 ribu," tuturnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017