Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengajak mahasiswa asing dari seluruh dunia untuk memecahkan masalah lokal di Surabaya dalam ajang "Community and Technological (CommTECH) Camp Insight" 2017.

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, saat membuka acara di Rektorat ITS, Senin, mengatakan CommTECH merupakan sebuah wadah diskusi global yang menuntut peserta dekat dengan teknologi dan masyarakat.

"Acara tahunan yang digelar ITS International Office ini telah berlangsung selama delapan tahun dan melahirkan alumni yang tersebar di seluruh benua. Peserta berasal dari unsur mahasiswa, dosen maupun staf akademik dari berbagai universitas mancanegara," katanya.

Dengan mengangkat tema "Solving Local Problems with the Global Knowledge", kata Joni, CommTECH Camp Insight 2017 berusaha mewujudkan solusi-solusi yang ditawarkan oleh para peserta terkait masalah-masalah yang terjadi di sekitar mereka, dalam hal ini Surabaya dan sekitarnya.

Joni menjelaskan, sebanyak 55 peserta CommTECH 2017 berasal dari 18 negara nantinya akan terbagi menjadi tiga grup diskusi, yaitu Sociopreneurship in Action, Biomedical Engineering Innovation, dan Introduction to Game Programming.

“Mereka nantinya akan memecahkan masalah dengan pendakatan yang berbeda-beda berdasarkan disiplin ilmu, pengalaman, serta latar belakang mereka,” terang guru besar Teknik Lingkungan tersebut.

Dalam diskusi tersebut, masing-masing grup akan didampingi oleh tiga departemen di ITS yang terkait dengan tema masing-masing grup diskusi yang telah ditentukan. Yakni Departemen Manajemen Bisnis, Departemen Biomedik, dan Departemen Teknik Multimedia dan Jaringan.

Joni menambahkan dengan metode tersebut, pola-pola pendekatan yang diajukan diharapkan akan memperluas wawasan dan pandangan baik peserta. “Nantinya para peserta dapat memetik pelajaran tentang musyawarah, toleransi, dan berani berpendapat” ujarnya.

Tidak hanya berupa forum group discussion, dalam 10 hari ke depan, para peserta juga akan mengunjungi beberapa lokasi untuk memperkuat topik yang dipelajari. Contohnya kunjungan ke Yayasan Pendidikan Anak Cacat oleh grup Biomedical Engineering Innovation.

Selain itu, nantinya mereka akan dituntut mencetuskan inovasi teknologi terkait keterbatasan para penyandang cacat.

Salah satu peserta yang berasal dari Kasetsart University Thailand, Thipapol Boonsri mengatakan cukup antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

“Saya merasa senang dapat kesempatan menghadiri CommTECH di ITS. Ini pertama kalinya saya mengunjungi Indonesia dan saya berharap bisa mendapat banyak ilmu untuk membantu beberapa permasalahan sosial yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, CommTECH Camp Program Manager Muhammad Wahyu Islami PM ST menerangkan,  dalam program ini, nantinya para peserta juga tetap mendapatkan sentuhan budaya Indonesia, seperti belajar bahasa Indonesia secara dasar, belajar tari dan musik tradisional hingga permainan tradisional masyarakat Indonesia.

“Karena itu, saat para peserta baru tiba di ITS tadi pun langsung disambut dengan atraksi tarian tradisional sebagai perkenalan awal,” tutur Wahyu.

Dikatakan Wahyu, poin penting lain dari program CommTECH yang selama ini dilaksanakan adalah terjalinnya komunikasi, baik antar peserta mancanegara maupun antar universitas para peserta CommTECH.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017