AKBP Ronny Suseno merasa pulang kampung saat mendapat penempatan sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. "Rumah nenek saya di Wonokromo," ujarnya. 

Maka, sebagai Arek Suroboyo, Ronny bertekad memimpin wilayah Pelabuhan Tanjung Perak menjadi lebih baik. Setidaknya itulah yang dijanjikan Ronny kepada wartawan pada hari pertamanya menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak pada 10 Januari lalu. 

Diakuinya, wilayah kepolisian yang dipimpinnya saat ini menjadi sorotan Presiden RI Joko Widodo. Khususnya terkait masalah dwelling time, serta maraknya pungli di pelabuhan.   

Ronny mengapresiasi, AKBP Takdir Mattanete, Kapolres Tanjung Perak sebelumnya, telah membentuk Satgas Antipungli untuk menekan maraknya pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. 

"Jadi dalam masalah maraknya pungli di Pelabuhan Tanjung Perak ini saya akan melanjutkan apa yang sudah dirintis Pak Takdir," ucap mantan Kapolres Poso, Sulawesi Tengah, ini. 

Intinya, Ronny menegaskan, untuk menjaga wilayah pelabuhan yang menjadi atensi dari Presiden Joko Widodo ini, dirinya akan berdiri tegak sesuai dengan perintah pimpinan.   

Ronny lebih lanjut mengaku belum punya prioritas dalam memimpin keamanan di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

"Saya masih sedang melakukan orientasi lapangan. Saya akan berupaya secepat mungkin melakukan orientasi ini agar mengetahui langkah apa yang harus saya lakukan," katanya. 

Khususnya para wartawan yang bertugas di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak, berharap Ronny secepat mungkin melakukan orientasi lapangan. 

Terlebih sejak menggantikan posisi AKBP Takdir Mattanete sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, hingga saat ini terhitung sudah 20 hari, dan Ronny sama sekali belum membeber hasil tangkapannya.(*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017