Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan fotografer mengabadikan bangunan cagar budaya berupa Rumah Air Surabaya atau eks markas Badan Keselamatan Rakyat (BKR) dan eks kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jalan Basuki Rachmat Surabaya, Kamis.
     
 "Selamat datang di Rumah Air Surabaya. Ini merupakan gedung yang mengilhami warga Surabaya untuk melawan penjajah," kata Pejabat Sementara (Pjs) Dirut PDAM Surabaya Sunarno saat menyambut para jurnalis yang tergabung dalam komunitas akun instagram #blusukansurabaya.
     
 Sunarno juga memberikan kesempatan kepada para fotografer untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi pembenahan Rumah Air Surabaya lebih baik di masa mendatang.
     
Ia berharap dengan adanya Rumah Air ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dan dapat memberikan masukan kepada generasi muda supaya lebih melestarikan sumber daya air. 
     
 "Semoga masyarakat bisa lebih mencintai air dan lebih melestarikan sumber daya air, karena ke depannya sumber daya air mungkin akan menipis," kata dia.
     
 Perlu diketahui kedatangan para fotografer dari komunitas akun instagram #blusukansurabaya tersebut, dalam rangka lomba foto. Mereka memperebutkan hadiah yang sudah disiapkan oleh admin instagram #blusukansurabaya.
     
 "Selamat berlomba untuk para fotografer. Semoga semua karya foto ini nantinya dapat membawa dampak positif terhadap perkembangan dan kemajuan Kota Surabaya," kata Sunarno.
     
 Dalam lomba ini, para fotografer juga dipandu oleh dua orang pegawai PDAM yang mengenalkan setiap benda yang ditampilkan di Rumah Air ini. Hampir setiap sudut ruangan di Rumah Air Surabaya ini didesain cukup menarik, terutama untuk spot foto.
     
 Di ruang depan atau lobi terdapat bangunan sejarah Pintu Air Jagir pada pilarnya. Lukisan air sungai yang mengalir juga digambarkan hingga ke lantai dan bagan dalam museum, sehingga dapat memandu pengunjung mulai masuk hingga keluar.
     
 Pintu masuk Rumah Air ini didesain setengah lingkaran menyerupai mulut goa. Tampak dari depan terpampang poster besar tentang riwayat perjalanan PDAM. Memasuki museum itu, pengunjung bisa melihat berbagai peralatan pengolahan air, mulai zaman Belanda seperti mesin pompa, voltmeter (alat pengukur tegangan listrik), gembok kuno, hingga bel alarm tekanan air, pompa air besar hingga peta Kota Surabaya tempo dulu.
     
Ratusan fotografer  antusias dan menikmati berbagai spot di dalam Rumah Air Surabaya, mereka pun dibuat takjub dengan adanya mesin kran air siap minum. Pihak PDAM juga menjelaskan kran air siap minum yang sudah menyebar di beberapa titik di Kota Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017