Kediri (Antara Jatim) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kediri, Jawa Timur intensif mengajak agar ibu rumah tangga agar bersedia memeriksakan diri, mengantisipasi terkena penyakit HIV/AIDS.
     
"Kasus ibu rumah tangga ini cukup memprihatinkan dan harus ada penanggulangan. Ibu rumah tangga sudah banyak yang terkena," kata Sekretaris KPA Kota Kediri Hartono di Kediri, Rabu.
     
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Kediri sejak 2003 hingga September 2016 mencapai 798 orang. Sedangkan, jumlah ibu rumah tangga yang terkena HIV hingga 2015 mencapai 92 orang.
     
Hartono mengatakan, penderita HIV/AIDS dulunya didominasi oleh wanita pekerja seksual (WPS). Namun, selama beberapa tahun terakhir, jumlah ibu rumah tangga yang terkena HIV juga tinggi.
     
Pihaknya belum mengetahui persis penyebab tertularnya ibu rumah tangga pada penyakit yang terkena HIV tersebut. Sebab, untuk penularan penyakit itu juga beragam, misalnya melalui darah baik tranfusi darah, jarum suntik, air susu ibu, hingga cairan misalnya air mani (sperma).
     
Ia juga intensif melakukan sosialisasi terutama pada ibu rumah tangga untuk mau memeriksakan diri di puskesmas maupun layanan kesehatan yang ada fasilitas pemeriksaan HIV.
     
"Kami lakukan sosialisasi yang juga melibatkan warga peduli AIDS, yang kami mulai dari tingkat paling bawah, misalnya RT, saat arisan, pengajian, agar mengetahui tentang HIV/AIDS," ujarnya.
     
Ia pun berharap agar ibu rumah tangga maupun warga lainnya tidak takut dengan pemeriksaan HIV/AIDS tersebut. Jika nantinya diketahui positif, akan lebih mudah untuk proses pengobatannya.
     
"Kami berharap warga tidak takut akan tes. Semakin dia tahu, maka semakin dini bisa ditemukan. Khawatirnya, diketahui ternyata sudah stadium empat, dan itu bahaya," katanya.
     
Selain mengajak warga peduli AIDS, pihaknya juga melibatkan seluruh satuan kerja di Kota Kediri juga ikut terlibat. Satuan kerja itu misalnya dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, untuk koordinasi terkait dengan pendampingan penderit HIVAIDS.
     
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan Kota Kediri Rizal Amin menambahkan, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Kediri memang cukup besar. Pada 2016, ada 154 kasus baik laki-laki maupun perempuan. Namun, mereka ternyata bukan hanya warga Kota Kediri, melainkan dari luar daerah.
     
Pihaknya mengatakan, temuan warga itu hasil dari pemeriksaan, baik yang dilakukan dengan jemput bola ke kafe maupun tempat hiburan malam, maupun pemeriksaan sukarela yang dilakukan oleh pasien itu sendiri ke tempat pelayanan kesehatan.
     
"Kami tetap intensifkan pelayanan. Dengan semakin banyak yang ditemukan berarti semakin dini memberikan pengobatan," katanya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017