Ada banyak perubahan positif di kawasan Tunjungan dalam dua tahun terakhir. Jalan yang namanya abadi itu kini lebih elegan berkat penataan Pemerintah Kota Surabaya. Dan, pusat dari pesona kawasan Tunjungan, ada di Siola yang sejak 2015 lalu telah bermetamorfosa fungsi.
Siola tak hanya hanya kaya nilai sejarah. Sejak 2015 lalu, Siola sudah difungsikan sebagai pusat pelayanan bagi warga yang mengurus perizinan usaha dan pengurusan dokumen kependudukan. Di tahun 2017 ini, fungsi Siola bertambah seiring diresmikannya Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga).
Warga Surabaya yang ingin berkonsultasi seputar persoalan keluarga, tumbuh kembang anak, atau bahkan masalah ekonomi keluarga, kini bisa datang ke Puspaga yang ada di lantai II Siola.
Wali Kota Surabaya, Tri Risma-harini mengatakan, penanganan masalah keluarga harus lebih komprehensif. Apalagi, permasalahan anak kini semakin kompleks. "Karena itu, kami siapkan wadah agar masalah keluarga bisa diselesaikan.
Harapan saya, keluarga yang mengalami masalah apapun, bisa datang ke Puspaga ini. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini," ujar wali kota ketika peres-mian Puspaga pada 9 Januari 2017 lalu. Peresmian Puspaga tersebut dihadiri Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Muhammad lqbal, Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kota Surabaya (Ka Dp5) , Nanis Chairani, Kepala Dinas Pendidikan, Dr Ikhsan, serta beberapa kepala SKPD di Pemkot Surabaya. Ada juga Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi dan beberapa pelajar.
Seusai peresmian, wali kota meninjau Puspaga. Tempatnya asyik. Tidak ada kesan seram. Ada ruangan yang disekat sesuai kebutuhan warga. Juga ada ruang bermain anak. Wali kota lantas berbincang dengan pelajar di ruang konseling anak. Serta memantau penyampaian materi parenting oleh pemateri kepada beberapa ibu rumah tangga.
"Puspaga ini bukan sekadar melengkapi kota layak anak. Tapi juga bisa dikembangkan untuk hal lain semisal konsultasi ekonomi keluarga. Saya berharap kita bergandengan tangan dan memecahkan masalah secara bersama-sama," harap wali kota. Wali kota juga sempat berbincang dengan beberapa pelajar yang hadir. Wali kota berpesan agar keberadaan Puspaga di Siola tersebut bisa disebarluaskan di kalangan pelajar. Baik secara langsung maupun melalui akun media sosial nya masing-masing.
"Sebarkan ke teman-temannya. Kalau ada masalah datang ke sini. Jangan malu atau takut," sambung wali kota yang sudah punya satu cucu ini. Kepala DP 5, Nanis Chairani mengatakan, Puspaga memiliki beberapa ruangan yang disekat sesuai fungsinya. Ada ruangan untuk parenting, ruangan untuk konseling anak dan konseling dewasa, juga ruangan untuk konsultasi hukum. "Silahkan datang ke Puspaga. Ada petugas yang akan mengarahkan masyarakat yang datang sesuai kebutuhannya untuk konseling atau parenting atau konsultasi hukum," jelas Nanis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Siola tak hanya hanya kaya nilai sejarah. Sejak 2015 lalu, Siola sudah difungsikan sebagai pusat pelayanan bagi warga yang mengurus perizinan usaha dan pengurusan dokumen kependudukan. Di tahun 2017 ini, fungsi Siola bertambah seiring diresmikannya Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga).
Warga Surabaya yang ingin berkonsultasi seputar persoalan keluarga, tumbuh kembang anak, atau bahkan masalah ekonomi keluarga, kini bisa datang ke Puspaga yang ada di lantai II Siola.
Wali Kota Surabaya, Tri Risma-harini mengatakan, penanganan masalah keluarga harus lebih komprehensif. Apalagi, permasalahan anak kini semakin kompleks. "Karena itu, kami siapkan wadah agar masalah keluarga bisa diselesaikan.
Harapan saya, keluarga yang mengalami masalah apapun, bisa datang ke Puspaga ini. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini," ujar wali kota ketika peres-mian Puspaga pada 9 Januari 2017 lalu. Peresmian Puspaga tersebut dihadiri Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Muhammad lqbal, Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kota Surabaya (Ka Dp5) , Nanis Chairani, Kepala Dinas Pendidikan, Dr Ikhsan, serta beberapa kepala SKPD di Pemkot Surabaya. Ada juga Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi dan beberapa pelajar.
Seusai peresmian, wali kota meninjau Puspaga. Tempatnya asyik. Tidak ada kesan seram. Ada ruangan yang disekat sesuai kebutuhan warga. Juga ada ruang bermain anak. Wali kota lantas berbincang dengan pelajar di ruang konseling anak. Serta memantau penyampaian materi parenting oleh pemateri kepada beberapa ibu rumah tangga.
"Puspaga ini bukan sekadar melengkapi kota layak anak. Tapi juga bisa dikembangkan untuk hal lain semisal konsultasi ekonomi keluarga. Saya berharap kita bergandengan tangan dan memecahkan masalah secara bersama-sama," harap wali kota. Wali kota juga sempat berbincang dengan beberapa pelajar yang hadir. Wali kota berpesan agar keberadaan Puspaga di Siola tersebut bisa disebarluaskan di kalangan pelajar. Baik secara langsung maupun melalui akun media sosial nya masing-masing.
"Sebarkan ke teman-temannya. Kalau ada masalah datang ke sini. Jangan malu atau takut," sambung wali kota yang sudah punya satu cucu ini. Kepala DP 5, Nanis Chairani mengatakan, Puspaga memiliki beberapa ruangan yang disekat sesuai fungsinya. Ada ruangan untuk parenting, ruangan untuk konseling anak dan konseling dewasa, juga ruangan untuk konsultasi hukum. "Silahkan datang ke Puspaga. Ada petugas yang akan mengarahkan masyarakat yang datang sesuai kebutuhannya untuk konseling atau parenting atau konsultasi hukum," jelas Nanis.
Nanis menjelaskan, untuk konselor yang menampungcurhatan masyarakat di Puspaga, ada personel dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A). Bapemas juga bekerja sama dengan komunitas dan LSM peduli anak dan perempuan. Termasuk juga ada psikolog yang stand by setiap hari di Puspaga.
"Kami juga punya hotline yang aktif 24 jam di nomor 081133 45303. Bila ada warga mengontak, akan langsung kami layani, dan lihat kasusnya. Kalau perlu ketemu ya diarahkan ke Puspaga atau bahkan kita yang harus ke rumah warga," sambung Nanis. (hks)
"Kami juga punya hotline yang aktif 24 jam di nomor 081133 45303. Bila ada warga mengontak, akan langsung kami layani, dan lihat kasusnya. Kalau perlu ketemu ya diarahkan ke Puspaga atau bahkan kita yang harus ke rumah warga," sambung Nanis. (hks)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017