Malang,  (Antara Jatim) - Jumlah penderita tuberchulosis (TB) paru di Kota Malang selama kurun waktu 2016 meningkat sekitar 3,5 persen, dari 1.387 kasus pada 2015 menjadi 1.437 kasus pada 2016.
    
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari, Kamis mengakui peningkatan jumlah penderita (kasus) tersebut. "Untuk meminimalkan kasus TB paru tersebut, kami terus mengkampanyekan TOSS, yakni Temukan, Obati Sampai Sembuh," kata Asih di Malang, Jawa Timur.
    
Selain menggencarkan TOSS, lanjut Asih, pihaknya juga menekankan pada pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. "Pola hidup bersih dan sehat ini juga harus diasertai dengan pola makan bergizi. Bagi penderita kurang mampu bakal diberikan makanan tambahan melalui program makanan tambahan (PMT)," ujar Asih.
    
Upaya penanggulangan penyakit TB paru tersebut, tidak lakukan sendirian oleh pemerintah. RS Aisyiyah Kota Malang juga berperan aktif untuk meminimalkan jumlah penderita penyakit tersebut. "Kami berharap Pemkot Malang bisa memfasilitasi program dan kegiatan Aisyiyah untuk menanggulangi TB paru  dan HIV/AIDS," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang, Sri Herawati.
    
Guna mendukung program penanggulangan TB paru ini, katanya, Aisyiyah Kota Malang memiliki 61 kader. Para kader tersebut yang akan melakukan penyuluhan dan pendampingan bagi penderita TB di kota pendidikan ini.
    
Saat ini, lanjut Sri Herawati, Aisyiyah telah melakukan pendampingan kepada pasien TB MDR, yakni tuberchulosis yang resistance terhadap obat. Dari 10 orang yang melakukan pendampingan, 5 diantaranya telah sembuh dan 1 orang lagi meninggal dunia, sehingga tersisa 4 orang yang masih melakukan pendampingan.
    
Upaya lain yang dilakukan Aisyiyah untuk menanggulangi TB tesrebut, selain memberikan penyuluhan akan pentingnya peningkatan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat, juga telah diberikan Program Makanan Tambahan (PMT) untuk peningkatan gizi bagi masyarakat yang kurang mampu.
    
"Akan melakukan pendampingan terhadap penderita hingga tuntas (sembuh). Dan, kami akan terus melakukan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat agar jumlah penderita bisa diturunkan (diminimalisasi)," ujarnya.
    
Penderita TB paru bisa dinyatakan sembuh jika sudah menjalani pengobatan selama enam bulan berturut-turut tanpa henti, sebab jika penderita melewatkan minum obat satu kali saja dalam sehari, maka pengobatan akan diulang atau dimulai dari nol lagi.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017