Jember (Antarajatim) - Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember Letkol Inf Rudianto menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk menanam cabai di seluruh markas yang memiliki lahan kosong atau menggunakan polibag seiring dengan tingginya harga cabai rawit di pasaran.
"Dengan adanya penanaman cabai di markas-markas dan rumah anggota masing-masing, minimal anggota yang membutuhkan nantinya tidak harus beli, tetapi dapat memetik dari hasil tanamannya sendiri dan tidak terpengaruh oleh harga cabai di pasaran," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, penanaman cabai yang dilakukan anggota TNI diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat di sekitar markas, sehingga warga menanam tanaman cabai di lahan pekarangannya, sehingga dapat mencukupi kebutuhan mereka sendiri.
"Inilah wujud kepedulian TNI terhadap kesulitan masyarakat, sehingga mengajak masyarakat untuk menanam cabai di lahan sendiri dengan memberikan contoh terlebih dahulu menanam cabai di markas TNI baik di lahan kosong atau menggunakan polibag," tuturnya.
Dari kebiasaan pasar di Indonesia, kenaikan suatu komoditas pangan biasanya diakibatkan tingginya tingkat konsumsi dibandingkan dengan hasil produksi yang disebabkan oleh berbagai hal di antaranya gangguan hama, musim dan lain-lain.
"Ketika persediaannya di pasar berkurang dan kebutuhan meningkat, maka secara otomatis harganya akan merangkak naik seperti harga cabai rawit yang kini meroket hingga mencapai Rp100.000 per kilogram di Jember," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Kodim 0824 Jember mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman sendiri di lingkungan masing-masing minimal untuk kebutuhan sendiri.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, beberapa koramil jajaran Kodim 0824 melakukan penanaman tanaman cabai baik di lahan tanah sekitar markas maupun di polibag, termasuk di rumah-rumah anggota.
Seperti yang terlihat di Koramil 0824/14 Panti, sejumlah anggota sedang mencangkuli lahan Makoramil dan menyiapkan bibit cabai, begitu juga di Koramil 0824/23 Wuluhan, Koramil 0824/01 Patrang dan koramil-koramil lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017