Situbondo (Antara Jatim) - Puluhan warga dua desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menderita penyakit chikungunya sejak sepekan terakhir dan petugas dinas kesehatan melakukan pengasapan guna antisipasi semakin mewabahnya virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk sejenis DBD.

"Memang benar di Desa Kelampokan dan Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan ada puluhan warga yang terserang atau terjangkit penyakit chikungunya sehingga warga mengalami lumpuh mendadak karena nyeri pada persendian," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi di Situbondo, Senin.

Ia menyebutkan, di Desa Kelampokan sedikitnya sekitar 30 warga yang menderita penyakit chikungunya yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu, sedangkan di Desa Juglangan sekitar 20 orang lebih.

Menurutnya, dari puluhan warga yang menderita penyakut chikungunya rata-rata orang dewasa dan hingga saat ini masih tinggal sekitar 10 penderita yang menjalani rawat jalan ke puskesmas setempat.

"Pada Minggu (8/1) kemarin petugas kami sudah melakukan pengasapan (fogging) di pemukiman warga dua desa tersebut. Dan petugas dinas kesehatan juga tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan lingkungan pada musim hujan karena dengan curah hujan tinggi nyamuk mudah berkembang biak," katanya.

Ia mengemukakan bahwa dengan banyaknya warga yang menderita chikungunya di dua desa itu petugas puskesmas pembantu setempat juga telah melakukan pemeriksaan atau pengobatan massal yang ditempatkan di kantor desa.

"Sedikitnya 115 warga di dua desa itu diperiksa oleh petugas kesehatan, akan tetapi dari jumlah tersebut tidak semuanya menderita penyakit chikungunya namun juga warga yang menderita atau sakit lainnya," ucapnya menjelaskan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017