Surabaya, (Antara Jatim) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur Benny Siswanto menegaskan lambang uang emisi baru 2016 telah dikonsultasikan ke berbagai pihak seperti pemerintah, ahli sejarah, akademisi, keluarga pahlawan dan ahli waris pahlawan, sehingga sudah layak diedarkan.

"Kami minta masyarakat tidak terpengaruh informasi, opini dari berbagai media maupun media sosial yang kurang benar. Dan BI terus melakukan sosialisasi kepada semua pihak agar tidak menimbulkan simpang siur di masyarakat," ucap Benny, saat melakukan sosialisasi uang emisi 2016 kepada seluruh lapisan masyarakat di Surabaya, Senin.

Ia mengatakan, BI akan berusaha terus melakukan sosialisasi uang emisi baru 2016 untuk lebih mengenalkan dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat.

"Sosialisasi merupakan amanat UU dimana fungsi BI adalah lembaga yang berwenang mengeluarkan, pengedaran dan pencabutan rupiah, dan sosialisasi ini penting guna memberikan informasi dan pemahaman pada masyarakat yang benar terhadap uang rupiah baru tahun 2016," katanya.

Ia menjelaskan, dalam uang emisi 2016 ada yang bergambar pahlawan, termuat pula gambar pemandangan alam dan tarian, tujuannya untuk memperkenalkan keragaman seni budaya dan kekayaan alam Indonesia.

Seperti pada pecahan uang Rp100.000 yang bergambar Proklamator Indonesia Soekarno-Hatta yang menjadi gambar utama, dan Tari Topeng Betawi menggantikan gambar gedung DPR/MPR di bagian belakang.

Sementara itu, dalam setiap agenda sosialisasi Bank Indonesia juga menggelar diskusi dan tanya jawab serta memberi kesempatan melakukan penukaran uang untuk semua pecahan.

Sebelumnya, BI meluncurkan 11 pecahan uang rupiah pada 19 Desember 2016 sebagai wujud implementasi UU No. 7/2011 tentang Mata Uang yang mengatur salah satunya mengenai ciri-ciri umum dan khusus yang dimuat dalam uang rupiah.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017