Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution meluruskan pernyataan yang dikutip sejumlah media terkait komentar Presiden Joko Widodo mengenai kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menko Darmin kepada pers di sela jumpa pers di Surabaya, Sabtu, menyatakan Presiden Joko Widodo keberatan dengan kenaikan PNBP yang besarannya mencapai tiga kali lipat karena sangat memberatkan rakyat. 

"Saya merasa perlu meluruskan pemberitaan ini," ucap Darmin yang  merasa pernyataannya itu lantas ditafsirkan dan dikembangkan dengan sangat berlebihan oleh wartawan yang mewawancarainya. 

"Memang saya dimintai komentar oleh wartawan terkait kenaikan PNBP tapi saya sudah menolak untuk berkomentar," katanya. 

Darwin mengisahkan, saat itu dirinya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, ditanyai wartawan pada hari pertama pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan PNBP. 

Kebetulan pada hari  yang sama Presiden Joko Widodo baru saja menggelar Sidang Kabinet yang dihadiri para menteri di Istana Bogor. 

Setelah menolak berkomentar, lanjut Darwin, kemudian wartawan ini bertanya, apakah Presiden Joko Widodo pernah berpesan tentang kenaikan PNBP. 

"Nah, kalau soal pesan Presiden yang ditanyakan ini, saya jawab memang pernah ada, yaitu Presiden berpesan agar kenaikannya tidak terlalu tinggi yang membebani rakyat," ujarnya.

Namun, menurut Darwin, pesan yang disampaikannya kepada wartawan itu, disampaikan Presiden pada waktu jauh hari sebelum PNBP ditetapkan naik. Maksudnya, bukan pesan yang disampaikan Presiden pada waktu Sidang Kabinet di Istana Bogor.

"Jadi waktu itu saya cuma menjelaskan secara umum bagaimana presiden memberi pengarahan terkait kenaikan PNBP, yaitu beliau berpesaan kalau tarif menyangkut rakyat banyak janganlah dinaikkan tinggi-tinggi," tuturnya.

"Tapi ditafsirkan lain oleh wartawan, yaitu diberitakan Presiden menyatakan itu di Istana Bogor, seolah dikembangkan presiden mengomentari lagi kenapa naik," ungkapnya. 

Karenanya, Menko Perekonomian Darwin merasa perlu meluruskan pemberitaan ini. Darwin menambahkan, pada saat itu dirinya menolak berkomentar terkait kenaikan PNBP karena belum tahu kenaikannya berapa. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017