Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengkonfirmasi adanya dugaan kesengajaan dalam kasus kematian Haryanto (27), tenaga kerja Indonesia asal Tulungagung di Johor, Malaysia, Selasa (3/1).
    
"Hari ini kami sudah mendapat pemberitahun resmi mengenai hal tersebut. Informasinya memang ada indikasi pembunuhan, saat ini masih diselidiki," kata Kepala Dinsosnakertran Tulungagung Yumar di Tulungagung, Jumat.
    
Ia memastikan, jenazah Haryono yang beralamat asal di Lingkungan 2, Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut itu saat kini masih menjalani "post mortem" di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru sesuai petunjuk dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).
    
Setelah itu baru bisa diberangkatkan ke Tanah Air. "Kami pun masih berkoordinasi dengan KJRI. Kemungkinan baru besok tiba di Bandara Djuanda, Sidoarjo," katanya.
    
Yumar mengatakan, Dinsosnakertran Tulungagung sudah mendapat pemberitahuan resmi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terkait kematian Haryanto yang diduga dibunuh.
    
Menurut dia, isi pemberitahuan tersebut juga mencantumkan waktu meninggalnya Haryanto pada 3 Januari 2017.
    
Kendati dalam surat pemberitahuan tidak tertulis penyebab kematian, Yumar mengakui ada dugaan kematian tidak wajar berupa indikasi pembunuhan.
    
"Namun kami belum mengetahui luka apa saja yang diderita korban sebelum dikabarkan meninggal. Kami hanya sebatas ikut membantu proses pemulangan jenazah ke Tulungagung," katanya.
    
Senada, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertran Tulungagung Sunarto menyatakan, status keberangkatan Haryanto belum bisa dipastikan apakah resmi atau ilegal.
    
Pasalnya, kata dia, dalam database TKI yang dimiliki dinsosnakertran, nama Haryanto tidak tercantum.
    
Belum lagi hal ini sering terjadi ketika berangkat tidak resmi namun di negara tujuan sudah dianggap legal.
    
"Hal ini sering terjadi. Namun karena di database tidak ada maka bisa dianggap ilegal," ujarnya.
    
Untuk proses pemulangan, Narto mengaku saat ini selesai menjalani proses post mortem, sehingga secepatnya bisa diterbangkan ke Indonesia dan diperkirakan tiba pada Sabtu (7/1) siang di Bandara Juanda, sekitar pukul 14.00 WIB. "Sabtu malam diperkirakan sudah tiba di rumah duka," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017