Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memperoleh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pertambangan sebesar Rp181,9 miliar pada 2016, masih di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp239,7 miliar.
    
"Tidak tercapainya target  PBB sektor pertambangkan karena adanya penurunan harga minyak dunia," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan perhitungan PBB sektor pertambangan dilakukan dengan mengacu luas tanah empat lapangan minyak yaitu lapangan minyak Blok Cepu, yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
    
Selain itu luas tanah lapangan minyak Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) dan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTBR) dengan operator Pertamina EP Cepu.
    
Lainnya lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo, yang masuk wilayah pertambangan (WP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah.
    
"PBB sektor pertambangan ya hanya ada empat WP itu," ucapnya menegaskan.
    
Perhitungan lainnya yang dimanfaatkan untuk menghitung PBB sektor pertambangan, menurut dia, luas bangunan di lapangan minyak juga produksi minyak yang berhubungan dengan harga minyak dunia.
    
"Perhitungan untuk menentukan nilai bangunan dan produksi dilakukan pihak kantor Pajak Pratama," ucapnya.
    
Berdasarkan perhitungan dua pihak itu, lanjut dia, bisa diperoleh angka target PBB sektor pertambangan 2016 sebesar Rp239,7 miliar.
    
"Tapi karena harga minyak dunia turun maka target perolehan PBB sektor pertambangan tercapai," ucapnya menegaskan.
    
Bagi daerahnya, menurut dia, PBB sektor pertambangan tetap menjadi pendapatan yang bisa diandalkan dalam waktu lama, meskipun produksi minyak terjadi penurunan.
    
"Meskipun produksi minyak turun, tetap ada pemasukan dari PBB sektor pertambangan, selama ada tanah lapangan minyak dengan bangunan berbagai fasilitas produksi di atasnya," ucapnya.
    
Ia menambahkan pemkab dan Kantor Pajak KPP Pratama sudah menetapkan besarnya target PBB sektor pertambangan sebesar Rp147 miliar pada 2017.
    
"Kami optimistis target PBB sektor pertambangan bisa tercapai, sebab ada kecenderungan produksi dan harga minyak membaik, selain juga akan ada tambahan berbagai bangunan fasilitas migas di Bojonegoro," paparnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017