London, (Antara/Reuters) - Tampil buruk sebelum turun minum, tampil gemilang pada akhir pertandingan, Arsenal mampu meraih hasil imbang 3-3 di markas Bournemouth pada Selasa (Rabu dini hari WIB).

Pada pertarungan sengit selama satu jam dengan lawannya yang berasal dari pesisir selatan, percikan kegemilangan Arsenal tiba terlambat dan Oliver Giroud menanduk bola yang berbuah gol dua menit sebelum laga usai untuk melengkapi kebangkitan mereka dari situasi tertinggal 0-3.

Ini merupakan pertama kalinya pasukan Arsene Wenger bangkit dari defisit besar untuk bermain imbang di Liga Inggris, dan mereka tetap menghuni peringkat keempat, tertinggal empat angka dari pemuncak klasemen Chelsea yang memainkan satu pertandingan lebih sedikit, hal ini terbukti dapat menjadi momen kunci di musim mereka ketika kekalahan akan memberikan hantaman yang lebih besar.

Manajer baru Swansea Paul Clement belum secara resmi mengarsiteki timnya di markas Crystal Palace, namun kehadirannya membantu "Tim Angsa" untuk meninggalkan dasar klasemen dengan kemenangan 2-1 di markas sesama tim papan bawah Crystal Palace.

Stoke City juga menang 2-0 atas Watford untuk membuat pertandingan Chelsea di markas tim peringkat kelima Tottenham Hotspur pada Rabu menjadi pertandingan terakhir pada agenda padat ini.

Padatnya jadwal pada periode Natal-Tahun Baru terlihat begitu berat bagi Arsenal, yang harus kembali bermain setelah hanya memiliki jeda 48 jam setelah mengalahkan Palace pada Minggu.

Mereka tampil mengecewakan pada babak pertama ketika Bournemouth memimpin 2-0 setelah 20 menit, melalui gol Charlie Daniels dan penalti Callum Wilson.

Ryan Fraser mengubah skor menjadi 3-0 pada menit ke-58, sebelum gol-gol dari Alexis Sanchez dan Lucas Perez menghasilkan fase akhir pertandingan yang menegangkan.

Bournemouth tertekan setelah kapten Simon Francis diusir keluar lapangan pada menit ke-82, namun mereka kembali mendapat masalah dari Arsenal menjelang pertandingan usai ketika Giroud menindak lanjuti sepakan voli "Scorpio,"nya seperti saat melawan Palace pada Minggu.

"Ini bukan hasil yang kami inginkan sebelum pertandingan, namun pada situasi tertinggal 0-3 kami akan mendapatkan hasil 3-3," kata Wenger, yang timnya akan tergelincir dari empat besar jika Tottenham mengalahkan Chelsea.

"Saya percaya kami menolak untuk kalah. Ini merupakan kegigihan besar di tim dan kami melihatnya pada hari ini."

"Pertahanan kami memiliki kelemahan-kelemahan pada malam ini yang tidak biasa dan pada beberapa posisi di lini belakang kami mendapat kesulitan."

   Kemenangan larut
Clement ditunjuk sebagai manajer baru Swansea sebelum mereka bertanding di Selhurst Park.

Mantan asisten pelatih Bayern Munich itu akan senang dengan cara klub barunya mendominasi pada babak pertama, di mana Alfie Mawson membawa mereka memimpin pada menit ke-42 dan cara mereka mengamankan kemenangan larut melalui Angel Rangel.

Palace kini telah gagal untuk menang dalam tiga pertandingan mereka di bawah manajer baru Sam Allardyce, dan hanya unggul satu posisi di atas tiga besar di peringkat ke-17, satu angka di atas Swansea dan Sunderland.

Seperti Wenger, Allardyce mengatakan perubahan cepat dari permainan pada Minggu telah menggaris bawahi timnya.

"Apakah Anda kelelahan atau tidak, Anda harus bermain, dan saya mengatakan hal itu kepada mereka saat turun minum." ucapnya.

"Saya bingung dengan penampilan kami pada babak pertama, kami mengelompokkan bola kepada Christian Benteke dan siapa yang mengatakan kepada mereka untuk melakukan hal itu? Mereka bingung."

Alan Curtis secara resmi mengarsiteki Swansea, namun Clement turun ke area teknis pada babak kedua.

"Ia turun untuk memberikan dukungan moral, ia membuat kehadirannya terasa saat turun minum, namun tidak banyak yang dapat dikatakan," kata Curtis. "Kami akan mengejutkan banyak orang dengan penampilan kami pada hari ini."

Ryan Shawcross dan Peter Crouch mencetak gol untuk Stoke ketika mereka naik ke papan tengah klasemen.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017