Surabaya (Antara Jatim) - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyambut baik program pemerintah yang akan memaksimalkan keberadaan kapal angkutan jenis roll on - roll off (roro) untuk pendukung tol laut. 

Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan hampir separuh dari keberadaan armada kapal roro di perairan Indonesia tidak beroperasi akibat infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai.

"Jadi kalau pemerintah berinisiatif memaksimalkannya untuk tol laut, kami sangat berterima kasih sekali," katanya, di Surabaya, Selasa.
 
Khoiri mencontohkan, selama ini ada sebanyak 58 kapal roro yang disiapkan melayani jalur Merak - Bakauheni. "Tapi dari 58 kapal roro di jalur Merak - Bakauheni itu, yang beroperasi cuma sekitar 25 armada saja," tuturnya.

Selain itu, di jalur Ketapang - Gilimanuk ada sebanyak 55 armada kapal roro, Padangbai - Lembar 50 armada, dan Sumbawa - Flores sekitar 30 armada. "Dari semua kapal roro yang ada di masing-masing jurusan itu, yang beroperasi cuma separuhnya," katanya.

Sebelumnya, kepastian pemanfaatan keberadaan kapal roro yang banyak menganggur untuk pendukung tol laut disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (31/12), akhir pekan lalu.

Menhub mengatakan pemerintah telah memprogramkan jalur dari Padang - Tanjung Priok - Tanjung Emas - Tanjung Perak - Padangbai - Lembar hingga ke Merauke dengan memanfaatkan kapal roro yang selama ini diketahui banyak tidak beroperasi. 

Operasional kapal-kapal roro tersebut nantinya akan mendukung keberadaan Tol Laut. Menurut Menhub, pemindahan angkutan jalan raya ke kapal roro itu akan menekan biaya logistik yang jauh lebih murah, selain juga menghemat anggaran biaya pemeliharaan jalan. 

Sehingga Menhub memastikan akan ada subsidi dari pemerintah bagi kapal-kapal roro yang akan menjalankan program pendukung tol laut ini. 

Khoiri, yang pada akhir pekan lalu turut mendampingi Menhub selama berkunjung di Pelabuhan Tanjung Perak, berharap subsidi yang dijanjikan pemerintah itu tak hanya diperuntukkan bagi kapal-kapal roro saja.  

"Biaya subsidi bagi kapal-kapal roro untuk program pendukung tol laut ini memang penting karena biaya sandar di pelabuhan sangatlah mahal. Tapi tak kalah pentingnya kalau juga ada kepastian pemerintah kalau truk-truk yang selama ini lewat jalan raya mau beralih menggunakan kapal roro," katanya.

Karenanya Khoiri menyarankan pemerintah juga memberikan insentif bagi kendaraan truk yang melewati rute baru jalur laut menggunakan kapal roro yang telah diprogramkan menggantikan angkutan jalan raya ini.                

"Apalagi setelah tahun 2019 nanti sudah tersambung jalan tol jalur darat dari Merak hingga Banyuwangi. Kalau jalan tol sudah menyambungkan Pulau Jawa, apakah truk-truk ini masih mau menggunakan kapal roro," ungkapnya. 

Maka, Khoiri menegaskan, pemerintah harus menjamin melalui pemberian insentif berupa pembebasan sejumlah biaya jalan bagi kendaraan truk yang menggunakan kapal roro. 

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017