Tulungagung (Antara Jatim) - PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Brantas menggelar serangkaian program revitalisasi cemara laut dan beberapa jenis tamanan kayu lain di sepanjang pesisir Pantai Sidem, Tulungagung, Jawa Timur.
    
Kepala PLTA Niyama Gatot Supriyanto, Minggu, mengatakan, aksi konservasi berkelanjutan tersebut telah dilakukan PT PJB UP Brantas sejak 2014 melalui program "corporate social responsibility" ekowisata mangrove Pantai Sidem.
    
"Total bibit yang sudah kami tanam sejak 2014 hingga sekarang sekitar 3.000 bibit, terdiri dari berbagai jenis tanaman cemara udang, khususnya cemara laut dan beberapa tanaman keras lain seperti sukun, alpukat, aren dan lainnya," papar Gatot.
    
Ia mengklaim, kegiatan revitalisasi atau konservasi di pesisir Sidem berhasil membuat kawasan pantai yang berada di sekitar muara Sungai Niyama atau Parit Raya dan Parit Agung ini berangsur hijau.
    
Selain itu, lanjut dia, penanaman dan aksi penyulaman kembali ribuan cemara laut di sekitar pantai membuat kawasan pesisir ini lebih terjaga dari ancaman abrasi.
    
"Kami juga melakukan kegiatan konservasi mata air sidem dengan penanaman tanaman keras, pelatihan olahan makanan khas Pantai Sidem dan berbagai kegiatan dialog lain dengan masyarakat sekitar," ujarnya.
    
Kegiatan revitalisasi atau penyulaman tanaman cemara laut terakhir dilakukan UP Brantas bersama jajaran muspika, dinas pariwisata serta beberapa lintaskelembagaan lain dilakukan Selasa (13/12).
    
Dalam rangkaian program CSR itu, kata Gatot, UP Brantas kembali menyalurkan 450 bibit cemara laut untuk mengganti tanaman lama yang rusak karena faktor alam maupun ulah manusia.
    
"Pemanfaatan potensi wisata dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan merupakan hal yang menjadi prioritas," kata Gatot.
    
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung Heru Santosa mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada PT PJB UP Brantas yang telah peduli terhadap lingkungan.
    
"Pantai Sidem yang berada sangat dekat dengan PLTA Tulungagung sangat cocok sebagai destinasi wisata dan ekowisata berbasis masyarakat," ujarnya.
    
Dengan begitu, lanjut dia, kegiatan konservasi bisa mendorong tumbuh berkembangnya kepariwisataan di Pantai Sidem.
    
"Kami sangat menghargai kepedulian masyarakat dalam penerapan program, hal ini dibuktikan dengan sangat terjaganya area konservasi mangrove dan semangat untuk terus memantau perkembangan mangrove serta terus melakukan penyulaman kembali," ucap General Manager UP Brantas Mohammad Heryono mengapresiasi hasil program tersebut.
    
Dalam pesannya konsistensi merupakan kunci utama suksesnya kegiatan revitalisasi atau konservasi dan masyarakat harus cermat agar mendapat manfaat secara optimal.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016