Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akan menurunkan 11.945 personel keamanan di dalam Operasi Lilin kalender Kamtibmas tahun 2016 guna mengamankan pelaksanaan Natal dan malam Tahun Baru 2017 dari ancaman teror.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Kamis mengatakan 11.945 personel itu nantinya akan dibagi ke dalam dua pengaman yaitu terbuka dan tertutup.

"Nah, tempat-tempat yang kita amankan dalam operasi tersebut menyangkut tentang obyek tempat ibadah bagi saudara-saudara kita yang nasrani, kemudian juga tempat keramaian untuk malam tahun baru dan orang-orangnya yang melaksanakan itu semua," kata mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu.

Frans menjelaskan pelaksanaannya operasi lilin tahun 2016 akan dimulai pada tanggal 23 Desember sampai 3 Januari. Sementara pelaksanaannya mencakup semua wilayah di Jawa Timur.

"Operasi lilin ini akan serentak dilakukan dilakukan di seluruh Indonesia termasuk Polda Jawa Timur juga. Selain itu di operasi tersebut akan ada yang namanya operasi khusus," terangnya.  

Selama ini, tambahnya Provinsi Jatim merupakan salah satu provinsi yang paling kondusif dan aman, namun pihaknya tetap waspada terkait dengan ancaman teror yang belakangan ini mulai bermunculan seperti halnya kasus di Bekasi, Jawa Barat.

"Yang menjadi target-target dalam operasi khusus tersebut, lanjutnya adalah ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan di dalam rangka Natal dan Tahun Baru ini," ujarnya.

Frans mengatakan, untuk mengantisipasi untuk ancaman teror, pihaknya sudah mempunyai cara bergerak tertentu namun dirinya enggan menjelaskan daerah-daerah mana saja yang rawan dan berpotensi terhadap teror.

"Dikarenakan adanya laporan informasi yang tertutup yang masih belum bisa saya buka yang menjadi target-target kita di dalam pengamanan termasuk jalan raya dan arus balik dari Sat Lantas yang juga kita laksanakan," imbuhnya.

Disinggung soal adanya ormas yang radikal dan intoleran terhadap pemeluk agama lain, Frans menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas siapapun yang menimbulkan rasa tidak aman dan nyaman dalam pelaksanaan ibadah.

"Kebebasan beragama sudah dijamin di dalam Undang-undang. Oleh sebab itu tak ada alasan apapun dan siapapun untuk mengganggu kenyamanan ibadah umat lain. Itu sangat tidak dibenarkan dan kami akan tindak tegas," tandasnya.

Namun, pihaknya optimis hal tersebut tidak akan terjadi di wilayah Jatim dikarenakan masyarakatnya yang sangat menjunjung toleransi antar umat beragama.

"Selama ini masyarakat di Jatim terkenal dengan toleransi yang baik antar umat beragama, jadi saya rasa hal itu tidak akan terjadi di sini," pungkasnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016