Surabaya (Antara Jatim) - Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Warsono membenarkan bila Bimantara seorang pendaki yang tersambar petir saat mendaki Gunung Arjuno, Pasuruan adalah mahasiswa bidik misi Unesa tahun 2014.

"Iya benar, Bimantara adalah mahasiswa Program studi Pendidikan dan Kepelatihan (Penkep) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unesa," kata Warsono di Surabaya, Rabu.

Warsono mengatakan, pendakian kedelapan mahasiswa FIK tersebut bukan termasuk kegiatan kampus melainkan kegiatan pribadi untuk mengisi liburan.

Bimantara dan ketujuh rekannya mendaki naik ke Gunung Arjuna dari Pos Tretes, senin (12/12). Dari kegiatan itu, sebenarnya Bimantara berjalan dengan rombongannya. Akan tetapi, Bimantara langsung lari untuk mendahului rekan-rekannya.

”Mungkin ingin segera sampai. Kebetulan Bimantara sendiri yang pakai payung. Mungkin  perantara payung itu akhirnya petir mengenai dirinya,” jelas Warsono.

Sedangkan dua orang lainnya yang terkena petir, lanjut Warsono bukan mahasiswa Unesa, namun tim lain yang kebetulan bergabung untuk pendakian ke Gunung Arjuno. Dirinya menjelaskan, saat ini RS Bhayangkara Mojokerto masih melakuakn otopsi kepada jazad Bimantara.

"Pihak Unesa turut mendampingi otopsi adalah Pembantu Rektor (PR) III dan Dekan FIK Unesa. Usai diotopsi akan langsung dibawa ke FIK untuk dilakukan upacara penghormatan, setelah itu kami antar ke rumahnya,” katanya.

Warsono mengaku cukup kaget dan kehilangan Bimantara. Sebab, Bimantara adalah mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa bidik misi dari pemerintah. Selain hobi mendaki gunung, Bimantara juga terkenal pandai dan rajin belajar. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) juga diatas 3.00.

Untuk itu, Unesa akan memberikan santunan kepada keluarga dan pencairan asuransi dari perusahaan asuransi. ”Mahasiswa kan diasuransikan. Nanti ada asuransi sendiri dan biaya santunan dari kampus,” jelasnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016