Chennai (Antara) - Sedikitnya 10 orang tewas ketika Topan Vardah menghantam pusat tekhnologi India di selatan Chennai, meruntuhkan sejumlah rumah dan memutus aliran listrik, kata pihak berwenang pada Selasa (13/12).
Kebanyakan yang hancur karena tertimpa pepohonan saat angin bertiup hingga 140 kilometer per jam, yang juga memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah India selatan pada Senin.
Departemen meteorologi India mengatakan bahwa Vardah, yang memaksa 18.000 orang mengungsi, adalah topan terburuk yang melanda ibu kota negara bagian Tamil Nadu selama lebih dari dua dekade.
"Sejauh ini 10 orang tewas. Kami akan mendapatkan laporan dari daerah pedesaan saat ini, namun yang periode yang terburuk sudah berakhir," kata Abhishek Shandiyal, seorang juru bicara Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional.
Topan tersebut melemah saat bergerak ke wilayah pedalaman, tambahnya.
Rekaman televisi dari Chennai, tempat banjir besar terjadi pada tahun lalu dan menewaskan sedikitnya 250 orang, memperlihatkan beberapa mobil terbalik oleh angin kencang dan hujan lebat.
Kota tersebut merupakan pusat manufaktur mobil dan pengalihan daya IT, seperti dilansir AFP.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kebanyakan yang hancur karena tertimpa pepohonan saat angin bertiup hingga 140 kilometer per jam, yang juga memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah India selatan pada Senin.
Departemen meteorologi India mengatakan bahwa Vardah, yang memaksa 18.000 orang mengungsi, adalah topan terburuk yang melanda ibu kota negara bagian Tamil Nadu selama lebih dari dua dekade.
"Sejauh ini 10 orang tewas. Kami akan mendapatkan laporan dari daerah pedesaan saat ini, namun yang periode yang terburuk sudah berakhir," kata Abhishek Shandiyal, seorang juru bicara Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional.
Topan tersebut melemah saat bergerak ke wilayah pedalaman, tambahnya.
Rekaman televisi dari Chennai, tempat banjir besar terjadi pada tahun lalu dan menewaskan sedikitnya 250 orang, memperlihatkan beberapa mobil terbalik oleh angin kencang dan hujan lebat.
Kota tersebut merupakan pusat manufaktur mobil dan pengalihan daya IT, seperti dilansir AFP.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016