Magetan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, menangani sebanyak 117 anak bawah lima tahun (balita) di wilayahnya yang mengalami kasus gizi buruk.

"Jumlah kasus balita alami gizi buruk di Magetan terus berkurang seiring upaya konseling dan layanan kesehatan yang dilakukan Dinkes setempat," ujar Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Magetan, Toto Apriyanto di Magetan, Selasa.

Ia menjelaskan, sesuai data yang ada, jumlah total balita alami gizi buruk di wilayah setempat pada tahun 2016 mencapai 244 kasus. Setelah ditangani hampir satu tahun terakhir, sebanyak 107 balita di antaranya telah sembuh dan lepas usia balita.

"Dengan demikian, kami masih memiliki tugas konseling dan layanan kesehatan terhadap 117 anak balita yang belum tertangani kondisi gizi buruknya," kata dia. 

Menurut dia, banyak fator yang mempengaruhi seorang anak balita mengalami gizi buruk. Di antaranya karena faktor ekonomi, sakit bawaan, dan pola asuh orang tua yang kurang baik.

"Dari beberapa faktor penyebab tersebut, paling banyak disebabkan karena pola asuh orang tua yang kurang baik," terang dia.

Kondisi orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, merasa kesulitan jika dihadapkan dengan anak balitanya yang susah makan. Selain itu, kesibukan orang tua juga membuat keaktifan sang ibu ke posyandu rendah untuk memantau perkembangan kesehatan balitanya.

Untuk itu, pihaknya lebih gencar lagi dalam memaksimalkan fungsi posyandu yang sangat berperan dalam memantau perkembangan kesehatan balita. 

Pihaknya juga akan menugaskan para petugas kesehatan di puskesmas dan kader posyandu untuk turun langsung ke lapangan guna mendata, memantau, dan memberikan penyuluhan kesehatan balita di Magetan.

Dalam kegiatan pendampingan gizi buruk, Dinas Kesehatan setempat juga aktif memberikan program makanan tambahan (PMT) dan susu yang diberikan secara gratis bagi balita di wilayah setempat. (*)
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016