Jember (Antara Jatim) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jember mencatat jumlah Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di wilayah setempat mencapai 2.745 orang hingga September 2016.
"Jumlah tertinggi ODHA berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS dari suaminya, bahkan hampir setiap bulan ditemukan kasus baru di kalangan ibu rumah tangga," kata Ketua KPA Jember Hariyati di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jember menunjukkan tren peningkatan setiap tahun karena pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan ODHA baru, agar bisa diberikan obat ARV untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
"Kami sudah meminta petugas dan pendamping di lapangan untuk menemukan kasus HIV/AIDS atau ODHA baru, sehingga wajar terjadi peningkatan setiap tahunnya," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, jumlah ODHA terbanyak didominasi oleh usia produktif yakni 24-45 tahun dengan jumlah sebanyak 2.013 dari total 2.745 pasien HIV/AIDS yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang memiliki klinik VCT.
"Penyakit yang belum ditemukan obatnya itu juga menjangkiti bayi yang tertular dari ibunya dan anak bawah lima tahun (balita), sehingga pasien tersebut harus mendapatkan perawatan dan pengobatan intensif di rumah sakit," katanya.
Data sebanyak 2.745 ODHA itu didapatkan dari tiga rumah sakit yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi, RSD Balung, dan RSD Kalisat, serta sembilan puskesmas yang tersebar di beberapa kecamatan yang memiliki klinik VCT.
Dalam momentum peringatan Hari AIDS Sedunia, lanjut dia, KPA Jember memberikan penyuluhan kepada anggota TNI di Brigif 9 Jember dan sebagian bersedia melakukan pemeriksaan secara sukarela untuk memastikan apakah tertular HIV/AIDS atau tidak.
"Kami imbau warga yang memiliki risiko tinggi tertular HIV/AIDS dapat memeriksakan diri ke klinik VCT secara sukarela karena petugas akan menjaga kerahasiaan identitas pasien yang positif HIV/AIDS tersebut," ujarnya.
Sementara Koordinator Konselor Klinik VCT Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember dr Justina Evy Tyaswati mengatakan jumlah ODHA yang ditangani RSD dr Soebandi Jember hingga November 2016 sebanyak 1.515 orang.
"ODHA yang menjalani rawat inap dan rawat jalan bukan hanya warga Jember saja, namun pasien dari beberapa kabupaten tetangga seperti Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi karena RSD dr Soebandi Jember merupakan rumah sakit rujukan di Jawa Timur bagian timur," tuturnya.
Ia mengatakan penambahan kasus HIV/AIDS baru setiap bulan di klinik VCT RSD Soebandi rata-rata sebanyak 20-30 kasus dengan kasus terbanyak penularannya karena heteroseksual.
"Jumlah kasus HIV baru di Jember terus ditemukan setiap tahun, bahkan dua tahun terakhir ini ada tren meningkat dari kalangan ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016