Kediri (Antara Jatim) - Musibah banjir bandang terjadi di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang dipicu hingg deras di lereng Gunung Wilis (2.169 meter di atas permukaan laut/ mdpl).
     
"Lereng Gunung Wilis hujan sangat deras.  Sungai Bakung yang melintas di daerah itu tidak mampu menampung air, hingga terjadi banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Hari Wahyu Jatmiko di Kediri, Senin malam
     
Sementara itu, selain karena hujan deras di lereng Gunung Wilis, banjir yang terjadi di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri itu juga dipicu  dam yang jebol di Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Namun, untuk dam yang jebol itu, Hari mengaku belum mengetahui dengan pasti, sebab masih koordinasi dengan BPBD Kabupaten Nganjuk. 
     
Hari mengatakan, banjir itu melanda Desa/Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Air meluap sejak petang dan terus naik hingga menutupi ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Nganjuk.
     
Banjir itu juga membuat arus lalu lintas yang menghubungkan dua daerah tersebut tersendat. Terlebih lagi, jalur itu adalah jalur utama satu-satunya dari dua daerah tersebut.
     
Ketinggian banjir juga bervariatif, namun dari informasi yang ia terima ketinggiannya sekitar 20 sentimeter. Kondisi itu membuat genangan air di jalan raya cukup tinggi.
     
Selain menggenangi jalan, banjir juga merendam halaman rumah warga. Namun, warga belum berencana untuk mengungsi ke lokasi lain yang dinilai aman. BPBD Kabupaten Kediri siaga dengan kondisi banjir tersebut. 
     
Untuk saat ini, Hari mengatakan arus lalu lintas sudah mulai berjalan. Kendaraan secara pelan-pelan melaju. Petugas pun juga sigap di lokasi banjir, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
     
Ia menambahkan, saat ini cuaca sudah tidak lagi hujan dan ketinggian banjir juga sudah semakin turun. Air sudah semakin surut, sehingga warga pun juga tidak perlu untuk mengungsi. 
     
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk Sukoyono saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terkait dengan dam yang jebol di Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk tersebut. Telepon selulernya tidak diangkat saat dihubungi. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016