Pacet adalah kawasan wisata yang awalnya lebih dikenal dengan sumber mata air hangatnya, Taman Wisata Ubalan. Namunn seiring perjalanan waktu, salah satu kecamatan di Kabupaten Mojokerto ini berkembang menjadi kawasan wisata yang menyajikan beragam wahana maupun jenis wisata.

Kawasan berhawa sejuk yang dikitari gunung serta perbukitan ini, mengandalkan kekayaan alam sebagai objek wisata menarik kalangan pelancong. Kini juga dilengkapi wahana wisata keluarga hingga pemacu adrenalin.

Sebut saja wisata mengandalkan alam, selain sumber air hangat, juga kolam pancing beragam ikan, mulai mujair, tombro (ikan mas), bawal, lele hingga kakap merah. Pengunjung memancing, hasilnya ditimbang terus dimasak sesuai selera (goreng atau bakar) dan disantap dengan aneka sayuran dan sambal.

Alam yang subur dan menawan, menjadikan Pacet sebagai lahan pertanian beragam sayuran, holtikultura, buah-buahan hingga bunga. Produk para petani setempat seperti aneka sayuran, kentang, ubi ungu, jeruk, jambu, mangga hingga produk olahan (camilan), maupun beragam bunga, mudah didapat sepanjang tepi jalan raya, khususnya di sekitar objek wisata, di mana warga membukan gerai.

Selain itu, ada objek wisata buatan seperti kolam renang dengan aneka permainan hingga seluncuran yang menantang, "flaying fox" untuk anak-anak hingga orang dewasa, APV serta beragam permainan memacu adrenalin (ooutbond) serta arung jeram, tersedia di "Pacet Park" dan "Jogloa Park".

Salah satu lokasi pelanconga menarik mengandalkan alam dan sentuhan teknologi pertanian jenis wisata minat khusus, ialah perkebunan anggrek. Foresta Orchid merupakan salah satu dari sekian kebun anggrek yang berada di Jalan Raya Pacet Km3.

Areal kebun sekitar 2.000 m2 ini, menyediakan ribuan jenis anggrek, baik alam maupun hasil silangan, dari bibit (seedling), remaja, dewasa hingga anggrek yang telah berbunga. Selain itu, juga menyediakan kelengkapan untuk perawatan bunga indah ini, seperti pot plastik maupun terakota, pupuk, pembasmi hama, pakis hingga sabut kelapa sebagai media tanaman.

"Si Cantik" anggrek yang kaya jenis dan warna ini, tercatat di dunia terdata 83 jenis, di mana Indonesia memiliki 59 jenis di antaranya dengan ribuan spesies, seperti anggrek vanda, bulan (phaleonopsis), dendrobium, cattleya, oncidium, miltonia, epidendrum, hingga anggrek tanah.

Anggrek yang umum dibudi daya dan dipelihara oleh para penghobi ialah anggrek vanda, dendrobium, bulan maupun cattleya. Di Foresta empat jenis anggrek ini di budidayakan dan bisa pengunjung peroleh mulai harga ribuan rupiah untuk bibit hingga ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah anggrek yang telah berbungga dengan rumpun menyebar.

Berkeliling kawasan berhawa sejuk dengan rumah kaca dilengkapi paranet serta tiga unit blower raksasa, cukup menyenangkan. Pelancong setelah memilih tanaman dikehendaki, sementara pengelola mengemas anggrek yang dibeli pengunjung, kita bisa keliling kebun menikmati beragam jenis anggrek yang menjadi koleksi kebun anggrek yang lokasinya bersebelahan dengan Joglo Park ini.

Hijau, unggu, merah, maron, kuning, cokelat, biru, hitam, merah jambu hingga perpaduan beragam warna "si cantik" anggrek dengan aneka bentuk, bulat, pipih, melintir, merambat, menjutai, berderet, besar kecil menawan, menyejukan mata yang memandang.

"Indahnya pemandangan ini," ucap Aryobimo, pelancong asal Surabaya yang siang itu berkunjung ke Foresta bersama ayahnya.(*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noer

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016