Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendorong para santri untuk berprestasi dalam sepak bola, dengan harapan ke depan bisa bergabung ke sepak bola tingkat nasional.
     
"Kami memang dukung adanya liga santri ini. Santri tidak hanya belajar, tapi juga peduli pada kesehatannya. Kami ingin mencetak, bahkan terus dalam pembinaan secara bertahap, sehingga ke depan bisa jadi pemain nasional," katanya ditemui dalam final Liga Santri Piala Gubernur Jatim U-18 tahun 2016 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/11).
     
Ia mengaku bangga dengan prestasi para santri tersebut. Selain bisa mengaji, ternyata mereka juga mempunyai prestasi di dunia sepak bola, yang terbukti mewakili pondok pesantren mereka bertarung di liga santri.
     
Wali Kota juga mengaku, sebelum kompetisi ini berlangsung, sempat berbincang dengan pengurus Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mempererat silaturahmi antarpondok pesantren. Terlebih lagi, kegiatan ini diikuti pondok pesantren se-Jawa Timur.
     
Pihaknya berharap, kegiatan serupa ke depan akan terus ada. Para santri tidak hanya pandai mengaji, tapi juga peduli pada kesehatannya, ikut olahraga. Bahkan, ajang seperti ini sangat menarik, sebab dengan kompetisi bisa diketahui bibit-bibit unggul. Mereka ke depan juga bisa bergabung dengan Persik Kediri, tapi tentunya harus lolos persyaratan dari manajemen. 
     
Sementara itu, Panitia Kegiatan Liga Santri Piala Gubernur Jatim U-18 2016 Reza Ahmad Zahid menyebut, acara ini diikuti sebanyak 16 klub sepak bola, perwakilan dari santri se-Jawa Timur.
     
Gus Reza, sapaan akrabnya juga menambahkan, acara ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Jatim. Ke depan, acara ini diharapkan bisa terus berlangsung, dengan lokasi yang berpindah-pindah.
     
"Ini pengalaman baru, dan tentunya banyak yang dipelajari. Kami juga sadar terlebih lagi sosialisasi ke seluruh pondok pesantren. Dengan kegiatan ini, para pengasuh pun diharapkan bisa menyikapi serius, sebab selama ini di pondok pesantren sepak bola itu menjadi kegiatan ekstra," katanya.
     
Ia pun menambahkan, dengan kegiatan tersebut diharapkan para santri mampu menunjukkan prestasi terbaiknya. Dengan bekal itu, mereka bahkan bisa berkesempatan bergabung di sepak bola nasional.
     
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Tricahyono mengaku perusahaan mendukung beragam kegiatan, salah satunya pembinaan sepak bola secara dini ini.
     
"Sebagai warga Kota Kediri, kami senantiasi 'suport' apa yang menjadi program pemerintah. Persik pun, sebagaimana diketahui sampai hari ini, 'suport', termasuk keikutsertaan di liga yang berjalan sebelumnya," kata Iwhan.
     
Kegiatan final Liga Santri Piala Gubernur Jatim U-18 2016 di Stadion Brawijaya, itu diikuti oleh klub sepak bola dari Pondok Pesantren Nurul Islam Jember melawan PP Darusssalam Banyuwangi. Skor terakhir, PP Nurul Islam Jember unggul dengan 3-1, sehingga menjadi juara pertama. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016