Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mewadahi pertemuan industri, pemerintah dan perguruan tinggi untuk saling bertukar pikiran mengenai inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dalam The 2nd Conference On Innovation and Industrial Application (CINIA) 2016.

Bertempat di Convention Hall, Grand City Surabaya, Jumat, CINIA 2016 mengusung tema "Boosting Nation’s Competitiveness through Research and Innovations".

I Ketut Gunarta MT, ketua panitia, mengatakan CINIA tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga sebagai ajang kerjasama antar industri, institusi pendidikan dan pemerintah yang hadir di acara tersebut.

"Dalam kegiatan yang digelar kali kedua ini membahas mengenai beberapa produk inovasi teknologi yang dihasilkan oleh ITS yang tentu bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Ketut Gunarta menjelaskan, acara yang diprakarsai oleh Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS juga menghadirkan dua pembicara kunci, yakni Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, dan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi Ak MPA CISA.

"Inovasi teknologi merupakan karya dari kemajuan teknologi yang dapat memecahkan masalah industri," jelasnya.

Dia menambahkan, sebagai salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan karya inovasi teknologi, para pakar ITS menyumbangkan pemikirannya. Sayangnya beberapa karya ITS belum diketahui oleh semua instansi.

“Latar belakang inilah yang menjadikan BPPU ITS menggelar CINIA untuk desiminasi langsung kepada industri dan pemerintahan terkait,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPPU ITS.

Menurut pria yang akrab disapa Gunarta ini, CINIA hendaknya menjadi ajang diskusi, tukar pendapat inovasi  dan tren semua stakeholder untuk menciptakan sinergi menghasilkan produk dan inovasi yang berguna untuk masa mendatang.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD mengatakan, ITS sebagai perguruan tinggi berperan dalam menciptakan produk industri yang memiliki manfaat bagi masyarakat, terlebih dalam hal pendidikan dan inovasi teknologi.

Dia menambahkan, baik dosen maupun mahasiswa ITS memiliki penelitian yang dituangkan dalam jurnal ilmiah, namun tidak ada kelanjutan dari penelitian tersebut.

“Ada baiknya penelitian tersebut dikembangkan sampai menghasilkan produk inovasi, tidak berhenti sebagai paper penghias lemari,” ujar Joni.

Lebih lanjut, Joni mengulas dengan adanya kerjasama perguruan tinggi bagian Indonesia Timur yang tergabung dalam EPI-UNET harapannya dapat menghasilkan inovasi dengan investasi kecil menghasilkan inovasi yang besar melalui sinergitas antar perguruan tinggi.

Joni berharap dengan semangat sepuluh nopember dan optimisme tinggi, CINIA dapat berlangsung setiap tahunnya dengan ulet dan konsisten. “Inovasi jika tidak dilanjutkan berarti mati, kita harus berinovasi atau mati,” tandasnya.

Pada kesempatan ini juga, rektor ITS meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ITS yang bernama SWA ITS dengan disaksikan oleh seluruh peserta dalam acara tersebut. CINIA menghadirkan dan 24 peserta pameran produk dan jasa di ITS dan rektor yang tergabung dalam EPI-UNET.

Selain itu, juga dilakukan penandatangan kerjasama antara ITS dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016