Banyuwangi (Antara Jatim) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyatakan organisasi yang dipimpinnya merintahkan seluruh kader untuk aktif dan bersinergi dengan program pemerintahan desa.
"PKK harus bersinergi agar program-program pemerintah desa bisa terlaksana dengan baik. Posisi PKK cukup strategis. Apalagi, sebagian program pemerintah desa juga menyasar kaum ibu-ibu yang notabene juga banyak yang aktif di PKK," ujar Dani, sapaan akrab Fiestiandani, saat membuka kegiatan sosialisasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKK ke seluruh kader PKK desa dan kelurahan di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Saat ini, kata Dani, PKK bisa dikatakan pilar terpenting dalam membangun kesejahteraan masyarakat ke depan. Sebagai wadah para perempuan yang paling eksis di Indonesia, PKK sangat berperan dalam membantu mewujudkan program pemerintah, mulai dari desa hingga lingkup pemerintahan.
"Karena itu, saya minta PKK bisa tunjukkan fungsinya. Masyarakat harus bisa merasakan manfaat kader PKK untuk menambah pengetahuan, teknologi informasi (TI) yang ada di desa-desa, terutama desa yang sudah masuk program 'Smart Kampung' dari Pemkab Banyuwangi. Sehingga organisasi perempuan ini tak lagi hanya sekadar arisan," kata istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut.
Dani menambahkan, PKK sudah saatnya berinovasi membuat gerakan yang jitu. Karena saat ini pemerintah sangat mendukung apa yang dilakukan PKK. Lewat Dana Desa dari APBN dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD telah dianggarkan peningkatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Ini PKK bisa masuk ke sana, membantu sosialisasi hingga turut berperan aktif di posyandu. Sehingga semua pelayanan bisa maksimal. Tidak ada halangan bagi PKK untuk beriinovasi, apalagi menyalahkan kurangnya perhatian pemerintah. Ibu-ibu tinggal koordinasi dengan camat atau desa pasti sudah bisa jalan," kata perempuan berjilbab ini.
Selain itu, PKK harus punya terobosan dan inovasi dalam menjalankan program-programnya. "Saat ini Banyuwangi terus tumbuh dan berbenah. Mari PKK ikut mendukung dengan aktif bermasyarakat. Kaum ibu bukan lagi sekadar mengurusi masalah domestik rumah tangga, tapi juga aktif membantu permasalahan di masyarakat. Contoh kecil, misalnya aktif di posyandu. Membantu komunikasi pemerintah dan warga untuk cepat menyelesaikan permasalahan yang ada," kata Dani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"PKK harus bersinergi agar program-program pemerintah desa bisa terlaksana dengan baik. Posisi PKK cukup strategis. Apalagi, sebagian program pemerintah desa juga menyasar kaum ibu-ibu yang notabene juga banyak yang aktif di PKK," ujar Dani, sapaan akrab Fiestiandani, saat membuka kegiatan sosialisasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKK ke seluruh kader PKK desa dan kelurahan di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Saat ini, kata Dani, PKK bisa dikatakan pilar terpenting dalam membangun kesejahteraan masyarakat ke depan. Sebagai wadah para perempuan yang paling eksis di Indonesia, PKK sangat berperan dalam membantu mewujudkan program pemerintah, mulai dari desa hingga lingkup pemerintahan.
"Karena itu, saya minta PKK bisa tunjukkan fungsinya. Masyarakat harus bisa merasakan manfaat kader PKK untuk menambah pengetahuan, teknologi informasi (TI) yang ada di desa-desa, terutama desa yang sudah masuk program 'Smart Kampung' dari Pemkab Banyuwangi. Sehingga organisasi perempuan ini tak lagi hanya sekadar arisan," kata istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut.
Dani menambahkan, PKK sudah saatnya berinovasi membuat gerakan yang jitu. Karena saat ini pemerintah sangat mendukung apa yang dilakukan PKK. Lewat Dana Desa dari APBN dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD telah dianggarkan peningkatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Ini PKK bisa masuk ke sana, membantu sosialisasi hingga turut berperan aktif di posyandu. Sehingga semua pelayanan bisa maksimal. Tidak ada halangan bagi PKK untuk beriinovasi, apalagi menyalahkan kurangnya perhatian pemerintah. Ibu-ibu tinggal koordinasi dengan camat atau desa pasti sudah bisa jalan," kata perempuan berjilbab ini.
Selain itu, PKK harus punya terobosan dan inovasi dalam menjalankan program-programnya. "Saat ini Banyuwangi terus tumbuh dan berbenah. Mari PKK ikut mendukung dengan aktif bermasyarakat. Kaum ibu bukan lagi sekadar mengurusi masalah domestik rumah tangga, tapi juga aktif membantu permasalahan di masyarakat. Contoh kecil, misalnya aktif di posyandu. Membantu komunikasi pemerintah dan warga untuk cepat menyelesaikan permasalahan yang ada," kata Dani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016