Kediri (Antara Jatim) - Warga Kota Kediri, Jawa Timur, ikut merasakan gempa dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR) yang berpusat di Malang dengan cukup keras.
     
"Tadi sempat terasa sangat keras, bahkan cukup lama. Saya kira apa, kok terasa goyang-goyang, ternyata gempa," kata Endi, warga Kota Kediri, Rabu malam.
     
Ia mengatakan, kaca di rumahnya sempat bergetar. Bahkan, getaran itu juga terjadi cukup lama. Ia pun awalnya berniat ke luar rumah, tapi urung, hingga getaran itu berhenti.
     
Hal yang sama juga dikatakan oleh Nana, warga Kediri lainnya. Ia awalnya merasakan seperti bumi bergoyang, dan ternyata terjadi gempa.
     
Selain di Kediri, gempa juga dirasakan warga Blitar. Warga yang semula istirahat bahkan terbangun, karena ada gempa yang terjadi dengan durasi cukup lama.
     
"Tadi sempat tidur sebentar, dan merasa ada goyang-gpyang ternyata gempa. Jadi, tadi langsung bangun tidur, rasanya cukup kaget," kata Ina, warga Blitar. 
     
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ganef Rahmawanto belum bisa dikonfirmasi terkait dengan ada atau tidaknya dampak gempa bumi itu di Blitar. Telepon selulernya tidak bisa dihubungi.
     
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Karangkates Musripan mengemukakan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 22.10 WIB, dengan kekuatan M = 6.2 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, pada kedalaman 69 kilometer ( 127 km tenggara Malang).  
     
Pihaknya menambahkan, sejak terjadi gempa itu, hingga kini belum ada aktivitas gempa bumi susulan. Gempa ini diduga karena adanya aktivitas antarlempeng.
     
"Penyebab gempa bumi ini diperkirakan adanya aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia yang menunjam lempeng Eurasia," katanya.
     
Walaupun terjadi dengan cukup keras, gempa bumi itu dari hasil analisis tidak berpotensi menyebabkan terjadinya gelombang tsunami. Pihaknya mengimbau masyarakat tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016