Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan penguatan mental spiritual saat ini menjadi dasar dalam mengisi pembangunan, baik fisik maupun politik, serta menyelesaikan krisis yang dihadapi bangsa.

"Sebab jika hanya mengandalkan keterampilan dan material maka persatuan dan kemakmuran bersama akan sulit tercapai," ujarnya usai upacara peringatan Hari Pahlawan 2016 di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis.

Menurut dia, selain didasari dengan mental spiritual dalam era globalisasi seperti sekarang juga harus dilengkapi dengan hukum untuk mengatur bagaimana terciptanya kemandirian ekonomi, sebagaimana amanat yang tercantum dalam Trisakti.

"Karenanya konsep Trisakti dalam globalisasi ialah melalui pembangunan hukum," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Kepada para generasi muda, kata dia, ia berpesan untuk ikut berkontribusi aktif dan positif dalam bentuk kerja nyata sekecil apapun sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.

Selain itu, semangat nasionalisme yang dimiliki para pemuda sekarang harus mengutamakan produktivitas yang bertujuan ikut mempertahankan persatuan dan kesatuan.

"Setiap zaman harus mengembangkan respon kepahlawanan sesuai eranya, dan saya rasa pemuda-pemuda sekarang harus mampu memperbaiki keadaan negeri sehingga menghadirkan kemandirian bangsa," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Pakde Karwo berkesempatan memberikan tali asih pada perintis kemerdekaan, Zefnath Ragainaga, dari Kabupaten Jombang, dan tali asih kepada janda perintis dari Kota Surabaya di antaranya Puji Astuti, Djubaedah, Winarti, dan Muslikah.

Turut hadir istri Gubernur Jatim Nina Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf beserta istri Fatma Saifullah Yusuf,  Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, serta pejabat SKPD Jatim. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016