Bondowoso (Antara Jatim) - Dokter Spesialis di RSUD Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur, menyatakan akan menghentikan layanan poli pada pekan depan karena negoisasi terkait pengunduran diri 22 dokter dan tuntutannya dengan Pemkab setempat selama dua hari ini tidak ada solusi.
"Sebelumnya pada Senin (7/11) kami (22 dokter spesialis) sudah bulat untuk mengundurkan diri, tetapi diurungkan sementara karena Bupati memastikan akan memenuhi keinginan atau tuntutan kami dalam waktu dua hari dengan mengganti manajemen rumah sakit," ujar salah seorang dokter spesialis RSUD Koesnadi Bondowoso dr. Yus Priyatna di Bondowoso, Kamis.
Ia mengemukakan, karena tidak ada solusi apa yang menjadi tuntutannya para dokter spesialis itu akan melakukan aksi keprihatinan pada pekan depan. Sedangkan pelayanan poli nantinyan ditutup selama dua hari.
Kendati pelayanan poli akan kita tutup saat melakukan aksi keprihatinan oleh dokter, kata dia, alternatif layanan poli sudah disiapkan dengan menginformasikan kepada pasien dan diarahkan ke rumah sakit swasta lainnya.
"Layanan pasien poli yang menggunakan BPJS kami arahkan ke RS Bhayangkara dan kami juga meminta dokter-dokter yang ada di puskesmas supaya tidak mengirimkan pasien ke RSUD Koesnadi saat melakukan aksi keprihainan. Akan tetapi kami juga tetap mengutamakan keselamatan pasien," katanya.
Menurutnya, jawaban pemerintah daerah saat negoisasi tidak memberikan solusi, padahal para dokter sudah memenuhi kesepakatan dengan mengurungkan niatnya untuk tidak mengundurkan diri setelah pemerintah berjanji akan mengganti manajemen rumah sakit.
"Oleh karena itu, hari ini semua dokter spesialis akan melayangkan syrat pengunduran diri pada RSUD Koesnadi dan instansi terkait serta mengirim surat izin ke Polres Bondowoso untuk melakukan aksi keprihatinan pada pekan depan," ucapnya.
Sementara Direktur RSUD Koesnadi Bondowoso, dr. Agus Sudardjito mengatakan belum menerima informasi terkait rencana para dokter spesialis itu untuk tidak menerima layanan poli.
"Nanti saya konfirmasi untuk info tersebut dan yang jelas sampai sekarang pelayanan kesehatan di rumah sakit masih berjalan dengan baik," katanya.
Ditanya permasalahan antara puluhan dokter spesialis dan manajemen rumah sakit, Agus menyampaikan salah satunya adalah pengunduran dokter spesialis dalam tuntutannya juga meminta jasa medis ditinjau kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Sebelumnya pada Senin (7/11) kami (22 dokter spesialis) sudah bulat untuk mengundurkan diri, tetapi diurungkan sementara karena Bupati memastikan akan memenuhi keinginan atau tuntutan kami dalam waktu dua hari dengan mengganti manajemen rumah sakit," ujar salah seorang dokter spesialis RSUD Koesnadi Bondowoso dr. Yus Priyatna di Bondowoso, Kamis.
Ia mengemukakan, karena tidak ada solusi apa yang menjadi tuntutannya para dokter spesialis itu akan melakukan aksi keprihatinan pada pekan depan. Sedangkan pelayanan poli nantinyan ditutup selama dua hari.
Kendati pelayanan poli akan kita tutup saat melakukan aksi keprihatinan oleh dokter, kata dia, alternatif layanan poli sudah disiapkan dengan menginformasikan kepada pasien dan diarahkan ke rumah sakit swasta lainnya.
"Layanan pasien poli yang menggunakan BPJS kami arahkan ke RS Bhayangkara dan kami juga meminta dokter-dokter yang ada di puskesmas supaya tidak mengirimkan pasien ke RSUD Koesnadi saat melakukan aksi keprihainan. Akan tetapi kami juga tetap mengutamakan keselamatan pasien," katanya.
Menurutnya, jawaban pemerintah daerah saat negoisasi tidak memberikan solusi, padahal para dokter sudah memenuhi kesepakatan dengan mengurungkan niatnya untuk tidak mengundurkan diri setelah pemerintah berjanji akan mengganti manajemen rumah sakit.
"Oleh karena itu, hari ini semua dokter spesialis akan melayangkan syrat pengunduran diri pada RSUD Koesnadi dan instansi terkait serta mengirim surat izin ke Polres Bondowoso untuk melakukan aksi keprihatinan pada pekan depan," ucapnya.
Sementara Direktur RSUD Koesnadi Bondowoso, dr. Agus Sudardjito mengatakan belum menerima informasi terkait rencana para dokter spesialis itu untuk tidak menerima layanan poli.
"Nanti saya konfirmasi untuk info tersebut dan yang jelas sampai sekarang pelayanan kesehatan di rumah sakit masih berjalan dengan baik," katanya.
Ditanya permasalahan antara puluhan dokter spesialis dan manajemen rumah sakit, Agus menyampaikan salah satunya adalah pengunduran dokter spesialis dalam tuntutannya juga meminta jasa medis ditinjau kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016