Jember (Antara Jatim) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, unjuk rasa menolak pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden Soeharto karena dinilai tidak tepat dan bertentangan dengan aspek keadilan.
Para aktivis mahasiswa menyuarakan aspirasinya dengan melakukan "longmarch" dari jalan kembar Universitas Jember menuju ke bundaran DPRD setempat sambil membawa sebuah keranda dan melakukan tahlil sebagai ucapan bela sungkawa atas rencana pemberian gelar pahlawan kepada Presiden kedua Republik Indonesia tersebut.
"Kami secara tegas menolak pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto karena banyak pelanggaran yang dilakukan presiden masa orde baru itu di antaranya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang masih membekas diingatan kita," kata koordinator aksi Juliul Hidayatullah di Jember.
Menurut dia, wacana pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional banyak memicu kontroversi di masyarakat, sehingga beragam pendapat memunculkan sikap untuk mendukung dan menolak terhadap wacana tersebut.
"Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia telah banyak menorehkan tinta darah dalam catatan sejarah yang salah satunya adalah pelanggaran HAM serta pengebirian hak-hak sipil dan politik," tuturnya.
Selain melakukan pelanggaran hak sipil dan politik, lanjut dia, Soeharto dinilai juga melakukan pelanggaran hak ekonomi, sosial dan budaya dengan memberikan kesempatan liberalisasi besar-besaran di Indonesia, sehingga banyak modal asing bebas masuk ke tanah air.
"Setelah keran investasi modal asing dibuka menyebabkan perekonomian kacau hingga puncaknya terjadi krisis moneter pada tahun 1998, bahkan Soeharto juga dianggap sebagai pihak yang menyuburkan korupsi melalui yayasan Supersemar," katanya.
Ia menjelaskan PMII Jember menuntut pembatalan pengangkatan gelar Pahlawan Nasional Soeharto, melaksanakan amanat reformasi, dan mengusut tuntas pelanggaran hak sipil dan politik, serta pelanggaran hak ekonomi yang dilakukan Soeharto bersama kroni-kroninya.
Aktivis PMII Jember membentangkan spanduk yang ditandatangani oleh mahasiswa dan pengguna jalan sebagai bentuk dukungan terhadap penolakan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Pengunjuk rasa melakukan aksi tabur bunga di atas keranda usai membaca yasin dan tahlil sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah, apabila pemberian gelar pahlawan nasional tersebut disahkan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016