Sumenep (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur, menyatakan kapal tunda pengangkut batu bara yang kandas di Perairan Pulau Gililabak, Kecamatan Talango, akan ke Paiton, Probolinggo.

"Tongkang berisi 12.520 mega ton batu bara itu dikandaskan di Perairan Pulau Gililabak, karena mengalami kerusakan, yakni bocor," kata Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora di Sumenep, Rabu.

Pada Selasa (1/11) sekitar pukul 11.00 WIB, Kapal Tunda MDM Balikpapan yang menarik tongkang BG.MDM 4 dengan muatan 12.420 mega ton batu bara kandas di Perairan Pulau Gililabak.

Sesuai informasi dari polisi, Kapal tunda beserta tongkang milik PT Meratus Advance Maritim itu bertolak dari Asam-Asam Anchorage Area Banjarmasing pada Jumat (28/10) sekitar pukul 17.15 WIB dengan tujuan Paiton, Probolinggo.

Dalam perjalanan ke Paiton itu, tepatnya di Perairan Selat Madura, nakhoda kapal tunda, Moses Mantiri melihat ada kemiringan pada tongkang bermuatan batu bara tersebut ada Minggu (30/10) sekitar pukul 07.30 WIB hingga 09.10 WIB.

Pada Senin (31/10) sekitar pukul 11.00 WIB ketika masih di Perairan Selat Madura, nakhoda kapal tunda memutuskan melakukan deviasi pelayaran setelah mendapat persetujuan dari pimpinannya, tepatnya ke Pulau Gililabak, karena posisi tongkang bermuatan batu bara itu makin miring ke kiri.

"Hingga sekarang, tongkang berisi muatan batu bara tersebut masih di Perairan Pulau Gililabak. Tidak ada korban jiwa dalam kandasnya tongkang tersebut," kata Pinora, menerangkan.

Ia juga mengemukakan, kru kapal tunda yang tongkangnya mengalami kebocoran dan selanjutnya dikandaskan di Perairan Pulau Gililabak itu terdiri atas 11 orang, yakni satu nakhoda dan 10 anak buah kapal. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016